Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) James Comey hari Kamis, 21 April 2016, mengatakan badan itu membayar lebih banyak untuk membobol iPhone salah satu penembak San Bernardino dibandingkan gajinya dalam sisa masa tugasnya, tujuh tahun empat bulan.
Menurut data dari FBI dan Kantor Manajemen dan Anggaran AS, gaji tahunan Comey per Januari 2015 adalah US$ 183.300. Tanpa kenaikan gaji atau bonus, Comey akan menghasilkan US$ 1.340.000 (RP 17,6 miliar) selama sisa masa tugasnya.
Angka itu menunjukkan bahwa FBI membayar jumlah terbesar yang pernah dipublikasikan untuk teknik meretas, mengingat nilai terbesar sebelumnya adalah US$ 1 juta (Rp 13,1 miliar ) pada perusahaan keamanan informasi AS, Zerodium, untuk membobol ponsel.
Berbicara di Forum Keamanan Aspen di London, Comey ditanya oleh moderator berapa banyak FBI membayar untuk perangkat lunak yang akhirnya membobol iPhone. “Banyak. Lebih dari yang akan saya hasilkan di sisa pekerjaan ini, yaitu tujuh tahun dan empat bulan,” kata Comey. “Tapi itu, dalam pandangan saya, layak.”
Departemen Kehakiman mengatakan pada Maret bahwa mereka telah membuka iPhone penembak di San Bernardino dengan bantuan pihak ketiga yang tak dikenal dan menghentikan kasusnya terhadap Apple, yang mengakhiri bentrokan hukum berisiko tinggi tetapi meninggalkan perjuangan yang lebih luas terhadap enkripsi yang belum terselesaikan.
Comey mengatakan FBI akan dapat menggunakan perangkat lunak yang digunakan pada telepon San Bernardino untuk iPhone 5C lainnya yang menjalankan perangkat lunak iOS 9. FBI memperoleh akses ke iPhone yang digunakan oleh Rizwan Farook, salah satu penembak yang menewaskan 14 orang di San Bernardino, California, pada 2 Desember
Kasus ini mengangkat perdebatan mengenai apakah teknologi enkripsi perusahaan teknologi melindungi privasi atau membahayakan masyarakat dengan memblokir akses penegak hukum terhadap informasi. (Red/tempo.co)