SERANG, BantenHeadline.com – Ditargerkan sekitar 2.000 massa, yang terdiri dari tokoh agama, santri, ormas Islam, organisasi mahasiswa dan organisasi kepemudaan serta masyarakat umum, akan menggelar aksi damai di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), hari ini Rabu (22/6) sekitar pukul 14.00 WIB.
Aksi bertujuan mempertahankan budaya dan kearifan lokal masyarakat Banten, yang sejak ratusan tahun telah berjalan cukup harmonis.
Rencana tersebut disampaikan koordinator aksi, KH. Matin Syarkowi, secara khusus kepada BantenHaedline.com, Rabu (22/6) dini hari, usai merancang rencana aksi.
“Ini terkait rencana pemerintah pusat merevisi Peraturan Daerah, khususnya yang mempermasalahkan budaya masyarakat Banten saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.. Kami meminta pemerintah pusat tidak mengganggu kultur budaya dan kearifan lokal masyarakat Banten yang sudah berjalan cukup baik,” papar KH. Matin Syarkowi dari ujung telpon.
Rencananya, saat aksi akan disampaikan Petisi Penolakan Revisi Perda Pekat Kota Serang ke Gubernur Banten maupun ke Ketua DPRD Provinsi Banten, untuk disampaikan ke pemerintah pusat di Jakarta.
“Ini aksi damai..! Tidak perlu ada kekhawatiran dari masyarakat atas aksi ini. Kalau perlu bahkan pihak kepolisian tidak usah repot-repot mengawal aksi kami,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. (Red – 05).