PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Setahun pasca peristiwa tsunami Selat Sunda yang memporak-porandakan sebagian wilayah wisata di Kabupaten Pandeglang, masih saja menyisakan cerita pilu.
Kali ini, cerita pilu itu datang dari sisi pelaku perhotelan. Pasalnya, sejumlah bangunan penginapan yang terdampak tsunami, sampai saat ini masih terbengkalai.
Bahkan puluhan vila dan hotel di kawasan Pantai Carita kini tidak berpenghuni. Soalnya, kerusakan yang diakibatkan gelombang tsunami, tidak juga diperbaiki.
Camat Carita, Suntama menyebut, terdapat 149 unit vila dan hotel di Carita yang rusak akibat tsunami. Sebanyak 53 unit diantaranya sudah diperbaiki. Sementara sisanya masih ada 96 yang belum tersentuh perbaikan.
“Iya (masih banyak yang belum dieprbaiki). Malah sebagian ada yang ingin dijual,” ujar Camat Suntama, Kamis (26/12).
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto menyebut, banyaknya pemilik vila maupun hotel yang enggan memperbaiki asetnya, karena masih berfikir ulang untuk merehabnya kembali. Mengingat proses pemulihan sektor pariwisata di Pandeglang yang tergolong lambat.
“Kondisi pariwisatanya kurang cepat recovery (pemulihan) sehingga pemilik vila dan hotel untuk berinvestasi lagi, mikir-mikir,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Widi itu mengingatkan pemerintah supaya memperhatikan pelaku wisata, khususnya pemilik penginapan. Salah satu caranya, dengan mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
“Makanya saran saya, investor yang lama harus dijaga hubungan baiknya. Pemerintah perhatian juga, karena kalau mengharap PAD (Pendapatan Asli Daerah) tapi pengusaha yang lama enggak diperhatikan pemulihan ya susah juga,” ujar Widi. (Red-02).