PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Sejak bergulir isu rencana pemerintah menaikkan harga rokok, ternyata sejumlah pabrik pengolah cengkeh di Kabupaten Pandeglang justru gulung tikar. Kondisi ini merupakan imbas dari harga cengkeh yang menurun drastis.
Udar, salah seorang pedagang cengkeh di Pasar Badak Pandeglang mengaku, penurunan dari harga cengkeh sangat terasa pada minggu pertama bulan Agustus, dari harga sebelumnya Rp 100.000 perkilo menjadi Rp 90.000.
“Turun drastisnya sejak awal Agustus kemarin, begitu ada gembar-gembor harga rokok akan turun. Akibatnya banyak pabrik pengolah cengkeh yang tutup,” ujar Udar kepada BantenHeadline.com, Selasa (23/08).
Kini kekhawatiran petani dan pedagang cengkeh-pun semakin menjadi, akibat isu rencana pemerintah menaikkan harga rokok. Mereka menilai daya beli masyarakat diprediksi akan ikut menurun sehingga harga cengkeh akan semakin anjlok.
“Ada kekhawatiran berpengaruh harga cengkeh akan semakin turun.. Harga jual cengkeh murah, sementara ketika beli rokok harganya mahal.., daya beli masyarakat ‘kan jadi kurang,” cemasnya.
Udar berharap, rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga rokok, tidak sampai merugikan masyarakat. “Harapan saya sih jangan sampai merugikan masyarakat apalagi petani,” harapnya. (Red – 02).
