SERANG, BantenHeadline.com – Beginilah aktifitas pengerukan pencurian pasir laut di zona tangkap ikan di perairan Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten yang dilakukan kapal Queen Of The Nederland dari salah satu perusahaan swasta, pada jumat siang.
Kapal besar asal Belanda dari perusahaan swasta di Indonesia ini diduga melakukan aktifitas pencurian pasir laut di zona tangkap ikan perairan Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Kapal besar ini melakukan pengerukan pasir laut berjarak kurang dari 2 mil dari bibir pantai.
Diduga pasir laut yang dicuri kapal pengeruk pasir dari perairan Lontar, Kabupaten Serang ini untuk kepentingan proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta, guna membangun 17 pulau.
Adanya dugaan aktifitas pencurian pasir laut oleh kapal perusahaan swasta yang sudah berjalan selama bertahun – tahun ini berdampak pada kerusakan biota laut dan kerusakan bibir pantai Banten Utara. Tepatnya di sepanjang pesisir pantai Lontar, Tirtayasa, Kabupaten Serang.
Menurut nelayan, sedikitnya lebih dari 10 kilometer disepanjang pesisir pantai Lontar mengalami abrasi karena tanah di bibir pantai Lontar longsor akibat aktifitas pengerukan pasir laut.
“Para nelayan kehilangan mata pencaharian karena puluhan hektare tambak para nelayan hilang tergerus air laut,” kata Najib kepada wartawan, Jum’at (15/4)
Adanya aktifitas pencurian pasir laut juga membuat kerusakan pada biota laut, akibatnya para nelayan terpaksa tidak melaut lantaran tangkapan ikan kian berkurang.
Meski aktifitas pencurian pasir laut yang terjadi di zona tangkap ikan Perairan Lontar, Tirtayasa, Kabupaten Serang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Namun, menurut nelayan lainnya, Payumi, tidak ada tindakan dari pemerintah daerah setempat untuk mengatasi penambangan pasir laut yang diduga ilegal tersebut.
“Malah kami sering ada ngancam-ngancam,” katanya.
Kini para nelayan Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang berharap kepada pemerintah daerah khusunya pemerintah Provinsi Banten untuk turun tangan menyeleasikan aktiftas pencurian pasir laut di perairan lontar yang sering menimbulkan konflik bagi masayarakat di pesisir Utara Banten ini. (Red/03)