PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang diminta untuk merangkul dan memberi servis terhadap investor dibidang perhotelan yang sudah lama menanamkan modalnya, khususnya di daerah terdampak bencana tsunami Selat Sunda akhir tahun lalu.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang melihat, kini banyak investor dibidang perhotelan yang kesulitan dalam berinvestasi kembali. Pasalnya, pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah sejak bencana tsunami tergolong lamban.
“Makanya saran saya, investor yang lama harus dijaga hubungan baiknya. Pemerintah perhatian juga, karena kalau mengharap PAD (Pendapatan Asli Daerah) tapi pengusaha yang lama enggak diperhatikan pemulihan ya susah juga,” ujar Ketua PHRI Pandeglang, Widiasmanto, Kamis (26/12).
Baca juga: Setahun Pasca Tsunami, Banyak Hotel di Carita Tak Diperbaiki
Widi menjelaskan, akibat recovery yang lambat itu, banyak pelaku usaha dibidang perhotelan yang tidak beroperasi lagi lantaran ragu dengan kondisi wisata di Pandeglang yang tidak juga menunjukkan perbaikan.
“Kondisi pariwisatanya kurang cepat recovery (pulih). Maka pemilik-pemilik untuk investasi agak mikir keduanya. Kalau pariwisatanya cepat pulih biasanya pemilik itu cepat bangun ulang. Kalau lambat mau investasi susah juga,” ungkap Widi.
Padahal Widi menyebut, pengelola hotel di Pandeglang terbilang loyal untuk memberi kontribusi bagi daerah. Akan tetapi dengan kondisi saat ini, mereka pun mengurungkan niatnya untuk kembali berinvestasi.
“Sebenarnya investor yang lama cukup loyal terhadap pemerintah daerah. Kalau cepat pemulihannya pemilik aset pasti segera membangun,” tandasnya.
Imbas dari lambatnya proses pemulihan tersebut, kini puluhan hotel di kawasan Pantai Carita tak terurus. Ketika dihantam tsunami, banyak fasilitas hotel dan vila di Carita yang rusak. Namun hingga kini tidak kunjung diperbaiki.
Informasi yang diperoleh, terdapat 149 unit vila dan hotel di Carita yang rusak akibat tsunami. Sebanyak 53 unit diantaranya sudah diperbaiki. Sementara sisanya masih ada 96 yang belum tersentuh perbaikan.
“Kalau hotel akibat tsunami rata-rata sudah ada perbaikan semua, Tapi sebagian masih tahap penyelesaian pekerjaan,” sambung Widi. (Red-02).