LEBAK, BantenHeadline.com – Isu peredaran vaksin palsu belum lama ini, sepertinya mempengaruhi sikap masyarakat terhadap layanan kesehatan. Sikap kehati-hatian masyarakat dalam penggunaan vaksin bahkan dirasakan hingga ke pelosok desa.
Seperti pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang digelar sejak kemarin (Senin 01/08) di Kampung Babakan Nambo Se’eng, Kelurahan Cijoro, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, antusias masyarakat untuk menghadiri PIN menurun drastis dibanding sebelum beredar isu vaksin palsu.
“Kemarin ibu-ibu yang datang ke Pos Yandu hanya sekitar 30 orang, padahal biasanya lebih dari 100 orang. Saya yakin ini akibat isu vaksin palsu itu,” ujar Entin suprihatin, Ketua Kader Pos Yandu desa tersebut kepada BantenHeadline.com, Selasa (02/08).
Menurutnya penolakan masyarakat agar Balitanya mendapat imunisasi Polio nyaris membuat para kader Pos Yandu kebingungan. Hingga dilakukan sistem “jemput bola” ke rumah wargapun sama sekali tidak membuahkan hasil.
“Padahal kami sudah menjelaskan bahwa vaksin PIN adalah asli. Tapi mereka tetap menolak dengan bermacam-macam alasan yang intinya tidak mau Balitanya di-imunisasi Polio,” paparnya.
“Ya karena ini tugas kami, akhirnya kami minta mereka membuat pernyataan tidak bersedia diimunisasi Polio, untuk laporan ke pihak Dinas Kesehatan,” pungkasnya. (Red – 04).