SERANG, BantenHeadline.com – Panjang Mulud, merupakan sebuah tradisi aktivitas budaya Banten yang sudah lama tertanam pada masyarakat Kota Serang, dalam memperingati Hari Kelahiran atau Maulid, Nabi Muhammad Solallahu ‘Alaihi Wassalam (SAW).
Bagi warga RT 4 RW 06 Lingkungan Perumahan Safira, di Keluarahan Sepang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang yang sudah menjadikan tradisi ini sebagai acara rutin tahunan, selain dijadikan sebagai moment untuk memumpuk kepedulian antar umat Musilim, tradisi Panjang Mulud ini juga dijadikan sebagai momen untuk mempererat silaturahmi antar warga perumahan.
Seperti yang dilakukan pada hari Minggu (25/12) pagi, ratusan Panjang Mulud berisi Sembako dan barang kebutuhan lainnya hasil kreatifitas masing-masing kepala keluarga, berjajar di depan rumah warga, siap dibawa melalui prosesi arak-arakan menuju Musholla dimana acara peringatan Maulid Nabi dipusatkan.
“Alhamdulillah, selain membentuk rasa keperdulian bagi sesama, tradisi ini bisa mempererat tali silaturahmi antar warga kami, yang pada hari-hari biasa disibukkan dengan aktivitas kerja masing-masing. Alhamdulillah tradisi ini akan kami jaga terus sampai anak-cucu nanti,” ujar Pudjo Karahmat, Ketua RT RT 4 RW 06 kepada BantenHeadline.com.
Pudjo menambahkan, sembako pada Panjang Mulud akan dibagikan secara tertib kepada warga sekitar perumahan. Pihaknya sengaja tidak melakukan ngeropok, dimana bahan sembako sengaja dibagikan dengan cara saling berebut oleh warga.
“Memang budaya Serang aslinya Panjang Mulud ini diperebutkan oleh warga atau dikenal dengan istilah ngeropok. Tapi kami akhirnya sepakat untuk mentiadakan itu, untuk mengantisipasi adanya kericuhan yang dikhawatirkan justru akan mencederai peringatan peringatan Maulid Nabi ini,” papar Pudjo. (Red – 03).