PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Wacana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mencabut subsidi Elpiji 3 kilogram, mendapat penolakan dari Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban.
Soalnya Tanto menilai, wacana itu justru akan membebani masyarakat kecil. Pasalnya, banyak masyarakat kalangan menegah ke bawah, yang bergantung pada gas elpiji 3 kilogram.
“Sangat prihatin dan tidak setuju. Karena ketika dicangkan dulu itu kan untuk warga miskin,” ujarnya, Selasa (21/1).
Tanto menyadari bahwa ada kerugian yang muncul sejak adanya regulasi subsidi gas melon tersebut. Akan tetapi, hal itu disebabkan adanya kekeliruan dalam penyaluran gas buatan Pertamina itu sehingga banyak pula masyarakat menengah ke atas yang memanfaatkan gal elpiji 3 kilogram.
“Kami harap di tunda, karena ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat kecil. Walaupun sekarang banyak kerugian, saya rasa kerugian itu karena di manfaatkan oleh orang menengah keatas,” katanya.
Maka dari itu, Tanto berharap kebijakan tersebut ditunda. Bahkan ia lebih menyarankan pemerintah, untuk memperbaiki sistem pendistribusian dan pengawasan gas elpiji 3 kilogram. Dengan begitu, masyarakat yang notabenenya mampu, tidak bisa memanfaatkan fasilitas bagi warga miskin.
Tanto khawtair, jika subsidi gas elpiji 3 kilogram dicabut, akan menyebabkan infalasi. Apalagi, saat ini Pemkab Pandeglang sedang kembali memulihkan ekonomi yang hancur akibat tsunami Selat Sunda dipenghujung tahun 2018 lalu.
“Oleh karena itu perlu ada perbaikan managemen saja dalam distribusi, tidak dipangkas subsidinya sehingga tepat sasaran bagi masyarakat miskin,” sarannya. (Syamsul).