LEBAK, BantenHeadline.com – Curah hujan yang tinggi mengakibatkan musibah tanah longsor di bantaran anak sungai Blok Cikopo di Taman Nasional Halimun Gunung Salak (TNHGS), di Desa Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Selasa (06/12) sore. Puluhan Gurandil atau penambang emas liar dipastikan meninggal dunia akibat musibah tersebut.
Rabu (07/12) sore petugas penyelamat dari tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak bersama Anggota TNI dan Polri dibantu sejumlah warga berhasil menemukan 11 jenazah dari timbunan tanah.
Lokasi kejadian yang berada di dataran tinggi dan tebing yang curam serta sulitnya akses ke lokasi untuk kendaraan alat berat, membuat proses evakuasi korban hanya bisa dilakukan dengan alat manual seperti cangkul dan sekop.
Menurut Ketua Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi, kondisi tanah yang labil yang ditimpa hujan lebat memicu musibah longsor tersebut.
“Waktu itu hukan lebat, para Gurandil biasanya berteduh di gubug mereka.. Longsoran itu menimbun gubug termasuk gurandil di dalamnya,” paparnya kepada BantenHeadline.com, di lokasi.
Sementara Kepala Desa Citorek, Suharto mengatakan, petugas membutuhkan waktu sekitar 9 jam untuk sampai di lokasi kejadian mengingat medan yang ditempuh begitu sulit.
“Selain itu evakuasi juga sulit karena alatnya manual.. Sepertinya korban yang belum ditemukan masih banyak,” ujarnya. (Red – 04).