PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) Pandeglang menyebut jika kenaikkan harga komoditi telur ayam yang terjadi disejumlah pasar di Kabupaten Pandeglang dalam satu pecan ini, disebabkan tingginya biaya pakan ayam.
Harga komoditi telur ayam disejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang rata-rata mencapai Rp29 ribu per kilogram. Bahkan dalam kurun waktu tersebut, pernah mencapai Rp30 ribu.
Ketua Satgas Pangan Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono mengungkapkan, dari hasil sementara pemantauan disejumlah pasar, meningkatnya harga telur ayam disebabkan harga pakan ternak yang tinggi. Sehingga mengakibatkan, biaya produksi juga turut mengalami kenaikkan.
“Memang ada kenaikan, hasil yang kami dapat berdasarkan pantauan, kenaikan terjadi karena adanya harga pakan yang tinggi sehingga para penjual telur ini, membelinya sudah tinggi,” kata Kapolres Pandeglang itu, Jumat (20/7).
Hal ini seolah membantah isu yang beredar saat ini, jika kenaikkan harga telur karena adanya permainan dari pedagang. Karena menurut Indra, pihaknya tidak menemukan kasus permainan harga dari tingkat distributor maupun pedagang. Artinya, kenaikkan tersebut murni lantaran tingginya biaya pakan.
“Untuk indikasi permainan harga belum kami temukan, keterangan yang kami dapat karena kenaikan pakan ayam,” imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya sudah melaporkan hasil pemantauan ke Polda Banten untuk menunggu langkah yang harus dilakukan selanjutnya.
“Soal telur, kami sudah turunkan tim yang melakukan koordinasi dengan Disperindag dan turun ke lapangan ngecheck ke pedagang telur yang ada di pasar dan distributor telur. Ini sudah kami laporkan ke Polda guna menentukan langlah-langkah selanjutnya seperti apa,” tandasnya. (Red-02).