• Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion
Rabu, Juni 18, 2025
Banten Headline
  • Login
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
Banten Headline
No Result
View All Result

Puskesmas di Pandeglang Tolak Pinjamkan Ambulan Pasien Miskin, Berdalih RSUD Pasti Penuh

Puskesmas di Pandeglang Tolak Pinjamkan Ambulan Pasien Miskin, Berdalih RSUD Pasti Penuh

Rohmah, pasien miskin ternyata diterima dengan baik di RSUD Berkah Pandeglang.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Sungguh memilukan nasib yang dialami seorang perempuan tua-renta Rohamah, penderita pembusukan dubur asal Kampung Pangulon, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang.

Ia ditolak pihak Puskesmas Labuan untuk dirawat, dengan alasan tak ada tempat khusus untuk merawat pasien dengan penyakit yang dideritanya itu. Alasan lain, bau tak sedap yang ditimbulkan akibat luka membusuk tersebut, juga dianggap akan mengganggu orang-orang di sekitar puskesmas.

Penderitaan Rohanah tidak berhenti di situ. Pihak Puskesmas Labuan juga menolak meminjamkan kendaraan Ambulan untuk membawa pasien miskin tersebut ke RSUD Berkah Pandeglang. Saat itu salah seorang petugas puskesmas berdalih, bahwa RSUD Berkah dipastikan sudah penuh, sehingga usaha peminjaman ambulan akan sia-sia.

Ironisnya, korban yang akhirnya terpaksa dibawa oleh pihak keluarga dengan kendaraan angkot, justru diterima dengan baik oleh pihak RSUD Berkah tanpa kendala berarti.

Peristiwa penolakan tersebut direkam oleh pihak keluarga pasien, Toyibah, yang kemudian diunggah melalui akun fesbuknya, Selasa (20/2/2018).

Ketika dihubungi awak media, Toyibah menceritakan kronologis penolakan tersebut. Ia menuturkan, alasan penolakan Puskesmas Labuan lantaran khawatir akan mengganggu pasien lainnya.

“Saya katakan ke Puskesmas Labuan, tetapi mereka mempertanyakan apakah pasien ini bau? Karena kalau bau kasian pasien lain, jadi engga mungkin (dirawat). Padahal itu kan puskesmas yang harus merawat dengan segala keadaannya,” paparnya dengan nada kesal bercampur sedih.

Toyibah juga mengaku kaget setelah tiba di RSUD Berkah Pandeglang, karena dalih penolakan petugas puskesmas tersebut ternyata  tidak terbukti.

“Tetapi akhirnya saya coba membawa pasien menggunakan kendaraan umum. Karena saya engga percaya. Saya mau berusaha dulu. Benar saja, saat tiba di RSUD, pasien malah langsung diterima di Instalasi Gawat Darurat (IGD) tanpa mengalami kendala berarti,” paparnya.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Aas, perawat yang menolak peminjaman mobil ambulans tersebut menyangkal pernyataan keluarga pasien. Ia menerangkan, bahwa penolakan menggunakan mobil ambulan, karena adanya aturan yang hanya mengizinkan pemakaian ambulan di wilayah Pandeglang saja. Namun ia tidak membantah atas pernyataannya, bahwa kondisi IGD RSUD Berkah sudah tidak memiliki ruang kosong.

“Ibunya (keluarga pasien) lalu mengajukan mau ke Serang (RSUD di Serang). Ambulan bisa dipakai, tetapi harus dapat rujukan dulu dari RSUD Berkah, karena batas (jarak) ambulan hanya sampai Pandeglang. Yang bisa merujuk pasien ke luar daerah, hanya dari RSUD Berkah,” jelasnya.

Aas menambahkan, saat itu pasien masih berada di rumah dan belum dibawa ke puskesmas. Puskesmas Labuan juga menurutnya tidak memiliki ruang isolasi sehingga dinilai akan mengganggu pasien lain.

“Petugas kami sudah benar. Kami hanya puskesmas, tidak bisa menangani penyakit seperti itu. Solusinya sudah disampaikan ke pihak keluarga. Dan lagi kalau dibawa ke sini mau taruh dimana? Mau taruh di belakang? Kasian dengan pasien lain, ‘kan bau,” ucapnya mengakhiri pembicaraan. (Red-02).

ShareTweet
Previous Post

Hari Pers Nasional, PWI dan PDAM Pandeglang Bagi-bagi Bibit Pohon

Next Post

Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Banten Masa Bakti 2017-2022 Dilantik

Related Posts

Tawuran Pelajar

Puluhan Pelajar di Serang, Garang Saat Tawuran, Akhirnya Mewek di Polsek

Oktober 26, 2024
Peristiwa

Pondok Pesantren Ambruk Diterjang Angin Kencang

Oktober 24, 2024
Dua Bocah SD di Ciruas Terseret Arus Sungai
Bocah Tenggelam di Sungai

Dua Bocah SD di Ciruas Terseret Arus Sungai

Oktober 13, 2024
Next Post
Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Banten Masa Bakti 2017-2022 Dilantik

Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Banten Masa Bakti 2017-2022 Dilantik

Hendak Temani Istri Operasi, Seorang Warga Malah Dimaki Sekuriti RSUD Berkah  Pandeglang

Dirut RSUD Berkah: Ruangan Penuh? Buktinya Kami Terima Kok!

Kepala Dinkes Kota Serang: Bebas Pinjam Ambulan Puskesmas, Tapi Dengan Syarat

Kepala Dinkes Kota Serang: Bebas Pinjam Ambulan Puskesmas, Tapi Dengan Syarat

Banten Headline Adalah Sebuah Media Digital Yang Memberitakan Khususnya Seputar Banten

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved