PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kabupaten Pandeglang hanya mampu mendulang nilai 58 diajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke XV Tingkat Provinsi Banten. Nilai itu Cuma menempatkan Pandeglang diposisi empat. Terpaut jauh dengan Kota Tangerang Selatan sebagai juara umum keempat kalinya secara berturut-turut dengan nilai 125.
Capaian yang diraih ini diakui belum sesuai dengan harapan pemerintah yang menginginkan Pandeglang sebagai juara umum, atau minimalnya berada di posisi tiga besar. Mengingat, Pandeglang dikenal sebagai Kota Santri, sehingga harapan besar disandarkan pada para kafilah untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai putra putri daerah Kota Santri.
Apalagi selama ini, Pandeglang belum pernah merebut tahta juara umum. Capaian tahun ini pun tidak memperbaiki raihan yang didapat tahun lalu dengan posisi yang sama. Hanya saja, nilai yang dikumpulkan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1 digit.
“Kami akui punya beban psikologis bahwa sebagai Kota Santri. Tetapi namanya MTQ memiliki persaingan ketat apa lagi bicara Tangsel yang banyak lembaga tinggi agama,” kilah Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Pandeglang Fery Hasanudin, Jumat (20/4).
Fery mengungkapkan, persiapan para Kafilah Pandeglang sudah dilakukan sejak bulan Agustus tahun lalu. Bahkan pemerintah telah mengucurkan biaya pembinaan hingga Rp700 juta. Meski demikian, hasil itu dinilainya tidak begitu buruk. Karena secara kualitas, Kafilah Pandeglang mampu meraih medali emas yang lebih banyak dari tahun lalu.
“Tapi harus dimaklumi sekarang yang namanya lomba MTQ merupakan prestise kota kabupaten. Kalau melihat kebelakang Pandeglang selalu di posisi 7 atau 8. Namun dalam beberapa tahun terakhir sudah mulai merangkak naik hingga saat ini di posisi 4,” katanya.
“Kami memiliki keinginan agar Kabupaten Pandeglang masuk tiga besar dalam perhelatan MTQ ke 15 atau juara umum. Tetapi hasilnya tidak tercapai. Tetapi Alhamdulilah kita syukuri saja perolehan peringkat empat ini, yang terpenting kita telah berusaha semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Oleh karena itu lanjut Fery, LPTQ akan mengevaluasi capaian yang diraih tahun ini. Kedepannya, LPTQ akan memperbaiki sistem rekrutmen Qori Qoriah yang akan berlaga dalam MTQ. Karena untuk melahirkan prestasi di ajang MTQ tahun depan tentu harus mempunyai program dan perencanaan yang baik, mengingat MTQ menjadi ajang reputasi daerah.
“Pembinaannya harus memiliki konsep dasar, agar kafilah MTQ Kabupaten Pandeglang dapat mengukir prestasi pada pelaksanaan MTQ tingkat provinsi yang akan datang,” tandas pria yang juga menjabat Sekda Pandeglang itu.
Ajang MTQ ke 15 Tingkat Provinsi Banten kembali dikuasi oleh Kafilah Kota Tangerang Selatan untuk keempat kalinya secara berturut-turut. Kota Metropolitan ini berhasil meraih poin tertinggi dengan nilai 125. Melesat jauh meninggalkan Kabupaten Serang yang hanya mampu mendulang poin 111, disusul Kabupaten Tangerang diposisi ketiga dengan nilai 97.
Sedangkan posisi ke empat diraih Kabupaten Pandeglang dengan perolehan nilai 58. Berjarak 38 poin dari Kabupaten Lebak yang berada dibawahnya. Adapun Kota Tangerang membuntuti diposisi lima dengan nilai 16, diikuti Kota Serang dengan 10 poin dan juru kunci ditempati Kota Cilegon dengan nilai 9. (Red-02).