PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Sebanyak 20 desa di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang, ditunjuk menjadi pilot project pembangunan desa terpadu yang menjadi kantung kemiskinan. 20 desa itu diantaranya yakni Desa Cigorondong Kecamatan Sumur, Desa Sindangkerta Kecamatan Cibitung, Desa Bojong Manik Kecamatan Sindangresmi, dan Desa Cimoyan di Kecamatan Patia.
“Bantuan keuangan dari Pemprov Banten ini merupakan usulan yang diajukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pandeglang tahun 2015. Ini memang prakarsa dari Bappeda. Nah karena Bapedda bukan lembaga teknis, maka dikoordinir oleh BPMPD. Dari kita nanti akan disalurkan ke lembaga teknis,” jelas Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Pandeglang, Tatang Effendi kepada BantenHeadline.com, Selasa (26/04).
Tatang menjelaskan, bantuan keuangan ini berbeda dengan Dana Desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat. Alasannya, bantuan senilai 20 miliar rupiah itu, nantinya akan disalurkan kepada instansi khusus yang ditunjuk, yakni Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Dinas Cipta Karya Penataan Ruang dan Kerbersihan (DCKPRK), serta Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh (BKPP).
“Ini tidak akan tumpang tindih dengan Dana Desa, karena sudah lebih dulu perencanaannya. Nantinya, DCKPRK dan BKPP yang akan melaksanakan pengerjaan teknis. Sedangkan BPMPD hanya sebatas monitoring, koordinasi, dan pelaporan,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menekankan agar bantuan keuangan tersebut, difokuskan untuk sektor infrastruktur. Karena menurut Irna, dengan kondisi APBD Pandeglang yang belum mencukupi, sulit untuk meralisasikan infrastruktur yang baik, tanpa bantuan dari provinsi mapun pusat.
“Semoga bisa mengejar ketertinggalan dari segi pembangunan segala bidang,” harap Irna. (Red-02)