SERANG, BantenHeadline.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar pengkaderan mubaligh dan muharrik NU yang bertema “Peranan Ta’mir Masjid dan Khatib dalam Rangka Menangkal Hoax dan Isu Sara di Tahun 2019” yang diselenggarakan di Masjid Raya Al Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Jumat (5/10).
Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Ta’mir Masjid KH Abdul Manan Ghani mengatakan, pihaknya mengaku prihatin atas berbagai informasi hoax yang terus bertebaran belakangan ini. Parahnya, informasi hoax tersebut ikut disebar berulang-ulang.
“Hoax bukan lahir hari-hari ini. Tapi sudah lama. Dan kita prihatin, kalau kemudian. Jamaah kita ikut berdosa. Ingut nge-share berita-berita bohong,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut terus berkembang, PBNU melakukan langkah-langkah antisipasi seperti, melakukan sosialisi, pelatihan dan perkaderan terhadap mubalig dan muharrik,.
“Kita tidak mau bangsa ini saling bermusahan. Hoax awal mula terjadi permusuhan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin mengingatkan, seluruh ta’mir dan khotib NU di wilayah Banten agar dapat menyaring informasi hoax yang beredar di lingkungan masyarakat.
“Para ta’mir dan khotib atau mubalig NU harus proaktif melindungi masyarakat agar terhindar dari bahaya informasi hoax,” pesannya.
Di era perkembangan digital pesat seperti sekarang ini, lanjut Bunyamin, para mubaligh dan khatib harus peka dan menolak informasi yang belum jelas. Sebab informasi hoax sangat meracuni pikiran masyarakat.
“Untuk itu kami melakukan pembinaan dan pengkaderan pada para mubaligh dan muharrik ini agar bisa memproduksi pesan-pesan dakwah yang baik dan positif pada masyarakat,” katanya.
Kata dia, pengkaderan dan pembinaan kader NU ini, para mubalig dan ta’mir memiliki bekal kuat dalam menghadapi informasi hoax pada Pemilu 2019. Selain dengan dengan memiliki akhlak yang baik dan rajin tabayyun, informasi hoax bisa hilang.
“Kami harap para mubalig dapat berperan sebagai penangkal hoax. Jangan sampai umat jadi sesat karena sering menyerap informasi hoax,” katanya.
Ketua Pelaksanan Kegiatan KH Sardani mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari 10 hingga 11 Oktober 2018 dengan melibatkan ta’mir dan khatib sekira 200 kader NU di delapan Kabupaten/Kota se-Banten.
“Sebagai pemuka. Mereka generasi yang akan meneruskan perjuangan NU. Maka supaya tidak terbawa oleh informasi hoax,” pungkasnya. (Red-02).