KOTA SERANG, BantenHeadline.com – Kamis, (4/11/2021), Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mendapat laporan dari seorang warga kecamatan Kasemen, Kota Serang, bahwa telah terjadi musibah Tsunami, di sekitar Pelabuhan Karangantu, Kecamatan Kasemen.
Warga pelapor yang tidak disebutkan identitasnya tersebut mengaku, musibah tsunami datang saat dirinya berada di kawasan wisata Pantai Gopek di pelabuhan Karangantu.
Tsunami berawal dari gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter, yang beberapa saat kemudian disusul dengan datangnya gelombang tsunami di bibir pantai dengan ketinggian hingga tiga meter.
Menyikapi laporan tersebut, setelah melakukan cros-cek ke lapangan, BPBD Kota Serang langsung terjun ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi.
Setiba di lokasi, tsunami memang sudah reda. Namun petugas mendapati puluhan korban yang berhasil selamat dari hantaman tsunami. Beberapa rumah warga juga hancur porak poranda dan menyisakan reruntuhan bangunan, termasuk kepingan perahu dan peralatan nelayan yang berserakan.
Bersama anggota TNI Angkatan Laut (AL), Polri, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, tim Vertical Rescue, Badan Search and Rescue (Basarnas), serta masyarakat setempat dan Relawan Tangguh Bencana yang melakukan pencarian korban, mendapati sejumlah korban selamat mengalami luka. Korban kemudian dilarikan ke Pos Kesehatan dan tenda pengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan, musibah tsunami yang ditindaklanjuti dengan proses evakuasi tersebut merupakan simulasi bencana tsunami yang diselenggarakan BPBD Kota Serang di Pelabuhan Karangantu. Hal tersebut merupakan pelatihan kesiapsiagaan BPBD Kota Serang terhadap potensi bencana tsunami yang bisa saja datang tiba-tiba.
“Simulasi tanggap bencana seperti ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan ketanggapdaruratan bencana, yang melibatkan relawan dan masyarakat, termasuk TRC. Kita semua supaya paham apa yang harus dilakukan jika saja musibah tersebut datang,” tegasnya. (Red-03)