LEBAK, BantenHeadline.com – Kondisi cuaca ekstrem yang melanda perairan selatan Banten, tidak menyurutkan niat nelayan di Binuangeun, Lebak, Banten untuk tetap melaut.
Padahal saat ini, kondisi gelombang sedang tinggi sehingga mereka beresiko diterjang ombak.
Mereka beralasan, aktivitas terpaksa tetap dilakukan di tengah cuaca buruk, karena saat ini sedang memasuki musim panen ikan.
Seorang nelayan, Ujang Alay menyebut, ketinggian air saat ini mencapai 2 meter dan kecepatan angin hingga 35 knot. Meski kondisi gelombang tinggi, hal tersebut tidak berdampak terhadap hasil tangkapan.
“Kondisi di laut saat ini memang gelombang tinggi. Tapi, itu tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan,” kata Ujang sambil bersiap untuk berlayar.
Ia tidak menampik bahwa rasa kekhawatiran tetap ada saat tengah berlayar. Akan tetapi kekhawatiran tersebut bukan suatu halangan mengingat mereka terdesak demi memenuhi kebutuhan hidup.
“Memang saat kita di tengah dan tiba-tiba ombak besar itu kita merasa khawatir. Tapi, bagaimana lagi kalau kita tidak melaut,” ucapnya.
Menurut Ujang, untuk saat ini hasil tangkapan ikan bervariasi. Namun, lebih didominasi oleh jenis cumi. Pasalnya, dalam kurun waktu 10 hari, dirinya bisa memperoleh ikan sebanyak 3 ton.
“Ikan cumi paling banyak, tapi ikan yang lain juga ada. Kita 10 hari di laut dapat hasil 3 ton,” katanya.
Sementara berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, perairan disekitar Pelabuhan Ikan Binuangen memnag dalam kondisi ombak kategori sedang, dengan ketinggian antara 1,25-2,5 meter.
Adapun kondisi cuaca, diperkirakan berawan dan disertai kecepatan angin 15 knots. Situasi ini masih akan berlangsung hingga Senin, 13 Januari 2020 sampai pukul 19.00 WIB. (Samsul).