KABUPATEN PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Raut wajah sedih tidak bisa ditutupi oleh pasangan Komarudin dan Enong, warga Kampung Pasir Pendeuy RT. 3/7, Desa Cililitan, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, sang buah hati mereka bernama Khoirotun Najwa (1.9 tahun), harus terbaring lemas di RSUD Berkah Pandeglang.
Bayi cantik itu tidak berdaya menahan sakit yang dialami sejak usia lima tahun. Berat tubuhnya pun semakin menyusut. Najwa divonis mengidap gizi buruk. Ironisnya, awal penderitaan itu justru terjadi setelah dilakukan penyuntikan imunisasi ketika Najwa baru berusia lima bulan.
Ibunda Najwa, Enong menceritakan, sejak lahir kondisi anaknya tumbuh secara normal. Bahkan berat badannya mencapai 3,1 kg. Apalagi kelima anaknya yang lain tidak pernah mengalami kondisi seperti Najwa.
“Lahirnya normal dan sehat kok. Begitu juga berat badannya normal mencapai 3,1 kg. Waktu dikandungan juga tidak terasa apa-apa, tidak ada masalah dan sehat. Anak saya sakit seperti ini mulai sejak dari umur lima bulan,” ungkap Enong saat ditemui di RSUD Berkah Pandeglang, Kamis (19/7/2018).
Menurutnya, setelah anak keenamnya diimunisasi, lengan Najwa mengalami pembekakan dan bernanah tepat dibekas suntikan. Bukan hanya itu, sekujur tubuh anaknya juga mengalami panas, hingga akhirnya mengecil seperti kekurangan gizi.
“Semenjak dilakukan penyuntikan imunisasi, dari situ mengalami panas, pembekakan besar dan mengeluarkan nanah,” imbuhnya.
Enong melanjutkan, berbagai upaya sudah dilakukan demi kesembuhan Najwa. Mulai dari berobat ke Puskesmas, Poli Anak, dan RSUD Berkah Pandeglang. Namun usahanya itu tidak juga menunjukkan perkembangan positif bagi buah hati.
“Sudah saya bawa kemana-mana, tetap saja tidak ada perubahan. Kesini juga (RSUD) sebetulnya sudah dirawat dua hari, tetap saja belum ada perubahan,” keluhnya.
Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Firmansyah menampik jika bayi Najwa sakit akibat imunisasi apalagi kurang asupan gizi. Dia berdalih, buruknya kondisi Najwa diakibatkan serangan virus Torch (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes sejak dalam kandungan.
“Bukan akibat imunisasi dan kurang asupan gizi. Memang semenjak masih dalam kandungan bayi itu terserang virus Torch. Troch terjadi akibat dari bulu hewan seperti kucing dan kelinci, memang dari makanan atau lalap-lapan mentah juga berpengaruh,” kilahnya.
“Pasti kami akan berupaya mengobatinya, karena memang sudah menjadi kewajiban kami memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tuturnya. (Red-02).