PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengecam tindakan Komandan Ragu (Danru) sekuriti di RSUD Berkah Pandeglang terhadap seorang keluarga pasien yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Bupati menilai, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Sekuriti itu berlebihan. Irna memandang, jika ada sang sekuriti menjalankan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), seharusnya bisa lebih lunak dalam menghadapi keluarga pasien karena hal itu lebih kepada hal teknis.
Baca juga: Hendak Temani Istri Operasi, Seorang Warga Malah Dimaki Sekuriti RSUD Berkah Pandeglang
Meski dalam bekerja seringkali ditemui sikap yang memancing emosi dan mengundang spontanitas, akan tetapi sebagai pelayan, semestinya pegawai RSUD bisa lebih beretika.
“Jadi sebetulnya itu bisa ditolerir, karena lebih kepada teknis. Jika prosedur itu harus ditegakan silakan, tidak perlu juga menginstimewakan orang. Tetapi harus mengedapkan etika,” kata Irna usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Pandeglang, Rabu (20/9).
Oleh karenanya, Irna menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien dan berjanji akan mengevaluasi pelayanan di RSUD. Kinerja rumah sakit BLUD itu akan terus disorot oleh pemerintah. Apalagi diakui Irna, masih banyak bahan perbaikan yang perlu dilakukan pihak rumah sakit.
Baca juga: Loh, Ditanya SOP Pengamanan, Pejabat RSUD Berkah Pandeglang Kelabakan
“Saya minta maaf atas nama RSUD kepada keluarga pasien. Mudah-mudahan ini tidak terulang lagi. Di lapangan memang spontanitas, kadang di luar dugaan menjadi preseden buruk,” imbuhnya.
Tidak hanya dari segi keamanan, sektor pelayanan juga harus dibenahi karena penumpukan pasien di ruang loket masih menjadi pemandangan yang lumrah ditemui saat memasuki rumah sakit.
“Evaluasi pasti akan kami lakukan. Dirut RSUD sudah kami panggil. Mereka akan terus mendapat sorotan dari kami agar kerjanya lebih baik. Ada sanksi yang diberikan untuk sekuriti. Semoga bisa dimaafkan juga,” kata Irna. (Red-02)