SERANG, BantenHeadline.com – Hujan Disertai Angin Kencang yang beberapa hari ini sering terjadi wilayah Indonesia bagian selatan (khususnya Banten) diakui cukup meresahkan warga Banten, mengingat peristiwa alam ini juga tak jarang mengakibatkan pohon tumbang dan musibah lainnya akibat terpaan angin kencang.
Petugas Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas I Serang, Trian menjelaskan, bahwa kecepatan angin yang cukup tinggi tersebut dipicu oleh besarnya selisih tekanan udara antara dataran Asia dan Australia. Hal ini tidak lepas dari pengaruh posisi gerak semu tahunan matahari yang saat ini berada di selatan ekuator.
Kondisi tersebut mengakibatkan bumi bagian selatan ekuator menjadi lebih panas dan tekanannya relatif lebih rendah dibandingkan bumi bagian utara ekuator sehingga memicu pergerakan angin.
“Kecepatan angin maksimum tercatat bisa mencapai 25 knots (sekitar 46 km/jam -red),” ujar Trian kepada wartawan, Jumat (26/1/2018).
Trian menambahkan, saat ini nilai tekanan udara di dataran tinggi Siberia sekitar 1054 – 1052 hPa, sedangkan tekanan udara di Australia mencapai 998 hPa. Mengingat sifat dari udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah, sehingga selisih sekitar 56 hPa ini cukup signifikan untuk memicu pergerakan massa udara dari Asia menuju wilayah Indonesia yang cukup kuat.
“Kondisi ini diperkuat dengan posisi tekanan terendah di wilayah Australia berada di selatan NTT atau di selatan wilayah Indonesia bagian timur tanpa disertai kemunculan daerah tekanan rendah di selatan Banten/Jawa Barat sehingga pergerakan angin menjadi semakin kuat dari Laut Cina Selatan menuju wilayah sekitar Bangka Belitung dan kemudian dibelokkan ke arah barat akibat pengaruh rotasi bumi,” papar Trian detail. (Red–05).