PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Pandeglang mengalami kenaikan yang cukup drastis. Kenaikan yang mulai terjadi sejak 1 bulan lalu itu, berkisar diangka Rp1.000 hingga Rp2.500.
Kenaikan harga iini membuat sebagian pedagang menjerit. Salah satunya dialami oleh seorang pedagang beras di Pasar Badak Pandeglang, Deni. Ia menuturkan, kenaikan harga beras, berpengaruh pada penghasilannya.
“Biasanya, sehari bisa menjual beras hingga 1 ton. Tapi sejak adanya kenaikan, penjualannya hanya berkisar 10 karung per hari,” keluhnya, Selasa (9/1/2018).
Deni menyebutkan, saat ini ia menjual beras termurah diharga Rp7.500 per kilogram dengan kualitas biasa. Sedangkan kualitas medium, dijualnya dengan harga Rp9.500, atau naik senilai Rp1.500 dari harga sebelumnya. Sementara untuk beras jenis premium, mengalami kenaikan paling besar senilai Rp3.000, atau kini menjadi Rp12.000 per kilogram.
“Sekarang harga beras sekarung yang paling bagus Rp330.000, isinya 25 kilo. Katanya sih stoknya berkurang karena gagal panen. Kami biasa mendapat beras lokal, dari Serang,” sebut Deni.,” paparnya.
Sementara itu, seorang Ibu Rumah Tangga yang sedang berbelanja, Ani, meminta pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga beras. Karena menurutnya, harga bahan pokok tersebut sudah melampaui kemampuan masyarakat yang dalam situasi sulitnya perekonomian.
“Harganya sekarang mahal, tinggal nangisnya aja. Pemerintah coba turunkan harga, kasian sama rakyat kecil,” tuturnya.
Ani mengaku, sejak harga beras mengalami kenaikan, dirinya membatasi jumlah pembelian. Bila biasanya ia membeli 7-8 kilogram, namun kali ini ia hanya bisa membeli sekitar 5 kilogram saat berbelanja ke pasar. (Red-02).