PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung diharapkan tidak sampai menghilangkan ikon Kabupaten Pandeglang sebagai Kota Sejuta Santri Sejuta Seribu Ulama. Caranya harus ada dukungan dari ulama dan semua pihak dalam menjaga tradisi-tradisi lokal yang ada, sebut saja magrib mengaji.
“Panimbang adalah gerbang kemajuan Pandeglang karena daerahnya dijadikan KEK. Oleh karena itu mulai dari sekarang masyarakat harus bisa menguatkan nilai-nilai keagamaannya, serta kemampuannya untuk menghadapi hal tersebut,” ungkap Bupati Irna Narulita didampingi wakilnya Tanto Warsono Arban dalam acara Safari Ramadan di Kecamatan Panimbang, kemarin.
Ia menerangkan, untuk menuju kemajuan Pandeglang, tidak harus meninggalkan ruhnya atau ikon Pandeglang. Sebab kata Irna, di kawasan wisata juga akan diberlakukan aturan islami, misalnya di hotel dan penginapan serta wajib membuat musola. Begitu juga dengan masyarakatnya, peraturan magrib mengaji akan dibuat serta aturan untuk bisa mematikan siaran televisi pada waktu Magrib sampai waktu Isya.
“Selain aturan itu kami akan menghidupkan kembali MUI yang ada di kecamatan dan desa-desa agar nilai-nilai keagamaan kita juga tetap utuh meski kemajuan dan moderenisasi terus terjadi. Kalau semuanya sudah berjalan saya yakin keberadaan KEK dengan pengunjung yang datang dari luar tidak akan mempengaruhi nilai-nilai keagamaan dan lokal masyarakat kita,” bebernya. (Red-BantenRaya)