BantenHeadline.com – Salah satu produk budaya khas Banten yang lumayan banyak menarik perhatian wisatawan adalah Golok Ciomas. Apa itu golok Ciomas? Golok ciomas adalah sebutan untuk parang yang dibuat atau ditempa di sebuah tempat yang bernama Ciomas, yaitu sebuah kota kecamatan yang berada di lingkungan Kabupaten Serang jaraknya kurang lebih 20 km dari kota Serang.
Adapun bentuk golok ini mirip seperti pedang tapi memiliki ukuran yang lebih pendek yaitu sekitar 15 – 20 cm. ditengah masyarakat Ciomas sendiri dikenal dua jenis parang. Yang satu dinamakan golok dan yang lain dinamakan Bedog.
Terus apa yang membedakan kedua benda ini?
Bedog biasanya digunakan oleh masyarakat sebagai alat untuk membantu pekerjaan sehari hari yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Misalnya untuk menebang kayu, membelah bambu dan lain sebagainya. Sedangkan Golok biasanya khusus digunakan untuk menjaga diri dari serangan musuh dan lebih sering digunakan sebagai alat pertahanan diri.
Apa yang membedakan Golok Ciomas dengan Golok lain?
Yang membedakan golok Ciomas dengan golok lain adalah terletak diproses pembuatannya. Yang dinamakan golok ciomas adalah golok yang ditempa dengan menggunakan Palu si Denok, konon palu ini hanya ada di daerah Ciomas. Menurut cerita yang beredar Palu si Denok ini tadinya berjumlah tujuh buah dan yang tersisa hanya satu dan berada di kampung Seuat (masih wilayah ciomas)
Kelebihan golok Ciomas
Dari aspek historis Golok Ciomas memiliki peran penting didalam perjuangan mengusir para penjajah dari bumi Banten. Para jawara yang nota bene bagian dari para pengawal kiai atau para sultan menggunakan golok sebagai senjata dalam peperangan. Bukan hanya itu Golok Ciomas juga diliputi cerita cerita mistis, konon banyak kejadian yang diluar dugaan. Misalnya dengan membawa golok tersebut bisa menambah kesaktian siempunya atau yang tadinya orang berniat jahat tidak jadi berbuat jahat karena golok tersebut dipercaya mengandung sima atau kekuatan magis.
Dari segi bentuk atau desain golok Ciomas tidak memiliki standar bentuk yang baku, jadi yang namanya Golok Ciomas sangat variatip. Ada beberapa pengelompokan atau disain yang bisa disebutkan oleh para pengarijinnya, diantaranya adalah: Mamancungan, Kembang Kacang, Salam Nunggal dan Candung. Semua nama itu tak lebih dari identifikasi bentuk dari benda benda yang ada disekitar mereka yang rata rata sebagai petani. Misalnya saja kata mamancungan yaitu disain golok yang mengambil bentuk seperti mancung atau cikal bakal keluarnya bunga pohon kelapa yang nantinya akan menjadi buah.
Jadi kesimpulannya cerita apapun yang melingkupi sosok Golok Ciomas mestinya difahami sebagai sebuah produk budaya yang tidak terlepas dari akar sejarah peradaban Banten dengan segala keunikan dan kekayaan khasanah budayanya.(Red/wisatabanten)