SERANG, BantenHeadline.com – Elpiji 3 kilo gram, kni semakin langka di pasaran. Di tingkat pengecer, warga rela megantri hanya untuk memperoleh 1 tabung elpiji ini. Dan begitu elpiji tiba dari truk pengiriman, tidak sampai 20 menit, elpiji yang bersubsidi yang diperuntukkan bagi rakyat miskin itu pun habis terjual.
Seperti yang terlihat di sebuah pengecer elpiji di kawasan Kepandean, Kota Serang. Sejak seitar pukul 6 pagi, ratusan warga sudah mengantri di depan warung pengecer. Dan ketika truk pemasok elpiji tiba sekitar pukul 9 pagi, warga langsung berebut. Dan seketika itu juga elpiji langsung ludes terjual.
Puji, salah seorang warga yang ikut berebut mengaku, kelangkaan elpiji 3 kilo ini sudah berlangsung sekitar 3 bulan lalu. Di kampungnya, di kampung Cilowong, Kecamatan Taktakan Kota Serang, elpiji jenis ini diakuinya sulit ditemui.
“Waduh, sudah kaya cari emas, Pak, sulitnya minta ampun.. Sudah lebih 3 bulan seperti ini, selalu was-was kalau harus cari gas.. Kalau pun ada harganya bisa sampai Rp. 25 ribu,” keluhnya kepada BantenHeadline.com, Kamis (29/12).
Sementara itu, salah seorang pemilik pangkalan elpiji Muhamad Zaenudin mengaku, pasokan tabung gas dari agen terbilang normal yakni 200 tabung per hari. Kepada pengecer, sebagai pangkalan elpiji ia menjualnya dengan harga Rp. 16 ribu.
“Sebenarnya pengiriman sudah rutin per hari 200 tabung, harga yang dikeluarkan pihak pangkalan kepada pengecer per tabung sebesar 16 ribu,” aku Zaenudin.
Ketika ditanya penyebab elpiji jenis ini menjadi langka, Zaenudin mengaku tida ada kelangkaan. Hanya saja selum lama ini peminatnya tiba-tiba membludak.
“Kalau dibilang langka ‘sih, tidak juga, karena setiap hari ada pengiriman. Hanya saja setiap dikirim langsung habis, yang terlambat datang, ya tidak kebagian,” paparnya . (Red – 03).