PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kepala Puskesmas Jiput, Agus Heriawan dengan tegas membantah dugaan penggunaan vaksin palsu terhadap seorang bayi di Kecamatan Jiput ketika diimunisasi. Karena menurutnya, vaksin yang digunakan Puskesmas berasal dari Pemerintah Pusat yang terjamin keamanannya. Apalagi hingga kini, tidak ada temuan vaksin palsu beredar di Pandeglang.
“Tidak ada dugaan vaksin palsu. Karena kami dari Dinas Kesehatan, yang juga dari Depkes langsung dari pabriknya,” ujar Agus saat dihubungi melalui telepon, Jumat (15/07).
Agus menjelaskan, kematian bayi 7 bulan bernama Sagita Senia yang ditanganinya, disebabkan saluran pernapasan yang tersendat. Ia juga menjamin proses pemberian imunisasi bagi balita sudah berjalan sesuai standar.
“Kesimpulan setelah divisum luar, diakibatkan tersedak, saluran nafasnya tertutup pangkal lidah,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak berfikir buruk. Karena menurutnya, sampai saat ini belum ditemukan kasus kematian anak akibat vaksin. Terkait hal itu, pihaknya pun telah memberi penjelasan kepada keluarga korban.
“Ini saya luruskan, jangan sampai masyarakat jadi takut imunisasi. Kan yang rugi juga nanti masyarakat,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi 7 bulan meninggal dunia setelah disuntik imunisasi oleh bidan Posyandu pada Puskesmas Jiput, Kabupaten Pandeglang. Diduga bocah bernama Sagita Senia warga Kampung Sawah Bera, RT. 10 RW. 05, Desa Citaman, Kecamatan Jiput tersebut, meninggal akibat keracunan vaksin palsu, dilihat dari kondisi kematian tubuh korban yang jangggal, dengan bibir dan kuku korban membiru setelah di imunisasi. (Red-02)