BantenHeadline.com – Makin banyaknya merek smartphone dengan kualitas bagus dan harga masuk akal dinilai menjadi tantangan besar bagi Apple. Perusahaan warisan Steve Jobs itu disarankan menurunkan harga iPhone agar tetap bisa mempertahankan posisinya.
Belakangan nasib baik mulai menjauh dari Apple. Di salah satu pasar terbesarnya yakni China, pendapatan Apple di kuartal II tahun ini turun 26%. Apple kesulitan melawan agresivitas pemain lokal semacam Huawei dan Oppo, serta Samsung yang belakangan kembali berkibar di China.
Bahkan secara global menurut penelitian terbaru IDC, ada tiga vendor asal China yang berada di posisi lima besar di bawah Samsung dan Apple. Yaitu Huawei, Oppo dan Vivo. Mereka ini semakin mengancam.
“Kita akan melihat industri ini semakin jadi komoditas di mana konsumen lebih sensitif soal harga, bukan lagi melihat fitur atau status premium yang sejauh ini jadi andalan Apple. Cukup jelas kalau Apple sudah salah kira dan ada stok iPhone menumpuk saat ini,” sebut Peter Garnry, pakar equity dari Saxo Bank yang kutip bantenheadline.com dari detikINET .
Dia menyatakan produsen asal China menawarkan produknya sampai 40% lebih murah dari iPhone dan tak jauh beda dalam hal kualitas. Jika Apple kewalahan, Samsung diprediksi lebih bisa bertahan karena mereka lebih fleksibel.
“Kupikir Apple mulai terdesak di China, mereka tak bisa melawan kecuali mereka sungguh mengorbankan persepsi premium dan memangkas harga. Dan kupikir permainan ini menguntungkan Samsung karena mereka sudah berkompetisi di pasar komoditas di semikonduktor atau televisi, dan mereka benar-benar bagus dalam hal itu,” jelasnya.
Samsung memang terlihat lebih gesit melihat kondisi pasar dan memperkuat portofolio smartphone buatannya di semua rentang harga. Mereka juga mulai berekspansi ke bisnis baru seperti virtual reality. (Red-detik.com)