PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung mengaku tengah menunggu hasil penjajakan yang dilakukan oleh PT. Banten West Java (BWJ) dalam memastikan keminatan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk berinvestasi di Tanjung Lesung.
Ketua Administrator KEK, Joyce Irmawanti membenarkan informasi bahwa Raja Salman tertarik untuk menanamkan modalnya di Tanjung Lesung. Bahkan ia mengakui jika taipan minyak asal Arab Saudi melalui utusannya sudah meninjau langsung lokasi Tanjung Lesung.
“Kemarin baru survei dulu ke lokasi, jadi masih dihandle BWJ, belum ke Administrator KEK. Administrator menunggu hasil penjajakan,” ujar Joyce saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (8/3).
Namun demikian, Administrator tidak bisa terlibat langsung dalam melobi utusan Raja Salman untuk memastikan berinvestasi. Karena dalam persoalan bisnis, menjadi kewenangan PT. BWJ selaku pengelola KEK Tanjung Lesung. Administrator ungkap Joyce, baru akan terlibat ketika ada kepastian investasi untuk kemudian menandatangi perjanjian kerjasama.
“Ke kami kalau sudah pasti investasi, baru kita ngobrol. Kalau masih penjajakan bisnis, biasanya dengan BWJ. Kalau sudah MoU (Memorandum Of Understanding) baru kita akan terlibat,” imbuhnya.
Selain itu, Joyce juga belum dapat memastikan bentuk dan nilai investasi. Hanya saja ia memprediksi, keturunan ketujuh Raja Arab itu akan membangun investasi dibidang akomodasi dan restoran.
“Informasi investasi yang akan ditanamkan bergerak di sektor pariwisata, namun bidangnya belum pasti. Bisa saja akomodasi atau restoran. Ini baru pembicaraan awal, belum ada tindak lanjut,” terang Joyce.
Dia menambahkan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh pihaknya. Karena pengembangan KEK Tanjung Lesung mayoritas menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Banten. Namun dirinya berharap, ketertarikan Raya Minyak itu dalam berinvestasi dapat segera terealisasi dengan luasan investasi yang signifikan sehingga pembangunan KEK segera selesai.
“Kami juga tidak ada persiapan khusus, karena masih ber proses. Kami siap saja melayani investasi. Tinggal koordinasi dengan rekan-rekan di pusat dan provinsi,” katanya.
Adapun sejauh ini Joyce menyebutkan, setidaknya ada 3 perusahaan yang telah berdiri dikawasan KEK, seperti PT. BWJ. Sedangkan tercatat ada 11 perusahaan yang telah menandatangani investasi, diantaranya PT. Pelindo II, China Harbour, Telkom, dan President University. (Red-02)