PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Produksi emas PT. Cibaliung Sumber Daya mengalami penurunan hingga 50 persen. Menurunnya produksi emas itu terjadi oada kwartal II tahun 2017. Penyebabnya adalah adanya gangguan pada tambang PT. CSD di Portal Cikoneng akibat kebocoran di atap tambang. Namun saat ini kendala tersebut sudah teratasi.
“Kemarin pada kwartal kedua sempat mengalami kendala di tambang jadi produksi menurun. Penurunan itu bisa mencapai 50% dari produksi normal dikisaran 70-80 kg per bulan,” sebut Direktur Operasi PT. CSD Rustaman, Rabu (27/9).
Akan tetapi, saat ini produksi emas PT. CSD sudah kembali normal. Dan diharapkan pada kwartal IV mendatang, angka produksi emas semakin meningkat.
“Alhamdulillah sekarang sudah meningkat lagi. Semoga di Kwartal III bisa meningkat lagi dan kwartal IV semakin meningkat,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, pada periode tahun 2013-2016 lalu, penurunan tingkat produksi juga sempat terjadi dengan faktor yang sama. Mengingat tambang PT. CSD berada di bawah aliran sungai, sehingga seringkali mengalami kebocoran.
“Tahun 2013-2016 juga sempat mengalami penurunan karena ada beberapa kendala. Seperti di Cibaliung kan di atasnya sungai, jadi air masuk ke tambang. Namun saat ini penanganan kita akan lebih ekstra hati-hati. Karena tantangan terbesar di tambang, kemungkinan ambruk yang bisa menutup akses keluar dan menuju tambang,” jelasnya.
Akibat persoalan itu, kini perusahaan seluas 1.340 hektar tersebut, telah melakukan penanganan lebih ekstra. Karena tantangan terbesar berada di area tambang yang berpotensi mengalami ambruk, yang bisa menutup akses keluar dan menuju tambang.
Adapun target produksi tahun ini, diharapkan bisa menyentuh diangka 789 kg. Jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya sebesar 240 kg per tahun. Peningkatan target produksi itu, seiring dengan wacana perusahaan seluas 1.340 hektar itu, yang akan mengaktifkan tambang baru pada Kwartal IV mendatang.
“InsyaAllah akan diaktifkan pada Kwartal IV atau molornya pada Kwartal I tahun 2018,” tandasnya. (Red-02).