PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Ribuan massa, berkumpul di Makodim 0601 Pandeglang untuk memeriahkan Peringatan Hari Koperasi Ke-70 Tingkat Kabupaten, Selasa (26/9). Kemeriahan itu semakin menarik, lantaran panitia menyiapkan berbagai hiburan dan hadiah berupa undian dengan beraneka ragam barang elektronik dan sepeda gunung.
Diperkirakan, 3.000 orang tumpah ruah dalam kegiatan tersebut. Diantara ribuan orang itu, sebagian besar dihadiri oleh para pelajar dari tingkat SD hingga Sekolah Menengah. Padahal, acara tersebut berlangsung pada saat hari aktif sekolah.
Mereka pun nampak antusias mengikuti kegiatan yang dirancang. Bahkan panitia menampilkan seorang artis penyanyi untuk membuat acara semakin semarak.
Namun demikian, hiburan yang disuguhkan panitia tidak sesuai dengan segmentasi. Soalnya, penyanyi yang dihadirkan, merupakan penyanyi dangdut alias biduan berpenampilan cukup mencolok disertai busana dengan memperlihatkan lekuk tubuh yang menawan.
Padahal, yang hadir bukan hanya kalangan dewasa, namun lebih didominasi oleh kalangan pelajar. Tak ayal, penampilan pedangdut bernama Irma Darmawangsa itu pun turut disaksikan oleh pelajar yang notabene masih dibawah umur.
Ironisnya, ratusan pelajar yang berdiri tepat di depan panggung, seolah khidmat bergoyang mengikuti alunan musik, dihadapan penyanyi dengan dresscode biru ketat itu. Terlebih, biduan itu pun mempertontonkan goyangan yang aduhai.
Meski digagas sebagai hiburan, namun Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ferry Hasanudin mengakui bahwa lagu tersebut bukanlah untuk dikonsumsi para pelajar. Apalagi sampai memperlihatkan goyangan yang meliuk-liuk di atas panggung.
“Itu hiburan, tapi itu lagunya memang kurang bagus untuk dikonsumsi pelajar. Nanti akan kami evaluasi,” janji Sekda singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang, Firman Abdul Kadir membantah jika pihaknya menyuguhkan musik dangdut dan biduan untuk dikonsumsi pelajar. Dirinya berdalih bahwa hal tersebut hanya sebatas hiburan semata.
“Sebenarnya itu hiburan, tidak ada intrik membangun mereka ke arah negatif. Ini sifatnya kemeriahan, mungkin karena kebetulan mereka ikut gerak jalan dan hadir jadi ikut menyaksikan,” katanya.
Selain menyangkal hiburan tersebut tidak mengedukasi pelajar, mantan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pandeglang itu pun menampik adanya mobilisasi ribuan pelajar guna memeriahkan acara tersebut. Ia menerangkan, keterlibat pelajar tersebut merupakan inisiatif guru yang turut mengajak mereka terlibat.
“Karena di sini banyak koperasi guru, jadi sebetulnya inisiatif, jadi bukan kami mobilisasi pelajar,” sangkalnya. (Red-02).