PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung masih sulit untuk bersaing dengan sejumlah destinasi wisata yang ada di Indonesia. Pasalnya, posisi KEK Tanjung Lesung berada di 3 terbawah, dari 10 destinasi prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Tanjung Lesung kalah bersaing dengan destinasi unggulan lain seperti Candi Borobudur, Wakatobi, Tanjung Kelayang, dan Labuan Bajo.
“Sejumlah indikator pertimbangan yang membuat Tanjung Lesung belum mampu bersaing, diantaranya soal kesadaran wisata, kebersihan, infrastruktur, dan fasilitas,” kata Kepala Administrator KEK Tanjung Lesung, Joyce Irmayati, usai Sosialisasi KEK Tanjung Lesung disalah satu hotel di Pandeglang, Selasa (25/7).
Diakuinya, meski telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), namun KEK Tanjung Lesung belum siap menyediakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan SPBU yang memadai. Namun begitu, potret tersebut dianggap sebagai acuan dalam meningkatkan daya saing.
“Kemarin memotret daya saing, untuk menghitung indeks daya saing. Hal itu dilakukan untuk mengetahui level, apa yang diperlukan untuk diperbaiki agar daya saingnya naik. Artinya, dengan potret itu bagaimana memperbaiki indikatornya,” tutur Joyce.
Seluruh stekholder diharapkan bisa memperkuat sinergitas untuk mengembangkan Tanjung Lesung. Oleh karenanya, upaya-upaya tersebut selalu dilakukan oleh Administrator KEK. Seperti diantaranya mengusulkan perbaikan jalan di sekitar buffer zone sepanjang 62 kilometer.
“Selain infrastruktur, hal lain yang dinilai perlu diperbaiki menyangkut keberadaan tempat ibadah dan lahan parkir,” tambahnya.
“10 destinasi itu bukan menjadi kompetitor, tetapi partner. Kita bukan berebut pasar. Tetapi kita harus gali keunikan lain. Jadi jangan hanya jual KEK saja, tetapi potensi lokal yang lain. Kita mungkin bisa bikin atraksi penunjang” terangnya panjang lebar.
Pembangunan Tanjung Lesung agar bisa menjadi destinasi favorit bukan lah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, apabila progres pembangunan berjalan cepat dan program dilakukan secara tepat, maka sekiranya dalam 5 tahun ke depan, KEK Tanjung Lesung akan menjadi pariwisata yang jauh berkembang.
“Kita juga harus mengembangkan potensi kuliner. Mungkin butuh waktu 5 tahun benar2 membuat KEK berkembang. Itu pun kalau speed kita kenceng, program nya jalan,” paparnya. (Red-02)