PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Ratusan sopir PS jurusan Serang-Labuan dan Serang-Cibaliung menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang, Rabu (27/4). Mereka memprotes keberadaan bus Damri yang kini mulai banyak beroperasi di wilayah Pandeglang.
Salah seorang sopir PS, Encep Iskandar menuturkan, akibatnya mulai banyaknya angkutan Damri yang beroperasi melewati wilayah Pandeglang, pendapatan para sopir angkutan mulai berkurang. Apalagi jumlah armada Damri kini melebihi angkutan PS.
“Biasanya kami setiap hari bisa memperoleh keuntungan mencapai rata-rata Rp 100 ribu. Namun sejak ada Damri di Pandeglang, pendapatan turun drastik menjadi sekitar Rp 50 ribu per hari,” keluhnya.
Encep melanjutkan, sesungguhnya keluhan para sopir angkutan PS mulai dirasakan sejak tahun 2014 lalu, dimana bus Damri jurusan Malingping dan Cibaliung mulai beroperasi. Akan tetapi keresahan sOpir PS semakin memuncak pada tahun 2016, manakala Damri menambah jumlah angkutannya.
“Damri ini malah menyaingi pengusaha di bawah, ongkos juga sama dengan kami. Jadi tidak ada itu subsidi untuk penumpang Damri. Ditambah lagi sekarang ada penambahan kuota untuk Damri. Padahal tahun 2015 lalu sudah berjanji akan mengurangi bukan menambah,” ujarnya.
Oleh karena itu, para sopir PS mendesak agar Dishub Pandeglang dan Provinsi Banten segera mencabut izin operasi bus Damri kearah Pandeglang Selatan. Jika tidak, dipastikan pendapatan supir PS akan semakin menurun.
“Makanya kami meminta kepada dinas terkait untuk mencabut izinnya. Itu merupakan harga mati bagi kami,” pintanya
Sementara itu, Kepala Dishub Pandeglang Tata Nanzariyadi berjanji akan mengirimkan surat kepada Dishub Provinsi Banten untuk mencabut izin operasi Damri. Namun begitu, ia meminta agar para supir PS bersabar dan menahan diri agar tidak lagi melakukan aksi unjuk rasa.
“Iya, beri waktu kami untuk mengkoordinasikan dengan pihak Dishub Provinsi Banten sekaligus pihak perusahaannya. Pasti saya sampaikan keinginan para supir,” janji Tata.
Dalam aksinya ini, para sopir PS memarkirkan kendaraannya di depan kantor Dishub sehingga berdampak pada kemacetan panjang di Jalan Amd Lintas Timur. (Red-02).