PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Industri rumahan di Kabupaten Pandeglang dan Lebak dinilai belum dapat bersaing dengan brand sejenis yang sudah banyak beredar. Pasalnya, kemasan produk rumahan didua daerah tersebut dipandang kurang menarik.
Maka tidak heran, banyak hasil produk rumahan yang banyak ditekuni oleh kaum ibu, tidak bisa masuk ke perhotelan maupun pasar swalayan. Padahal, olahan yang mereka hasilkan, memiliki nilai jual yang tinggi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, Siti Ma’ani Nina, dalam kegiatan Penguatan Pengembangan Industri Rumahan Lintas Sektoral dan Lintas Program Bagi Pelaku Industri di Wilayah Lebak dan Pandeglang disalah satu hotel di Pandeglang, Selasa (4/4) menuturkan, banyak produk rumahan yang masih menggunakan pengemasan konvesional dan dinilai sudah tidak relevan dengan keadaan saat ini.
“Terkadang ada industri rumahan yang enak, tapi kemasannya tidak menarik. Seperti Opak, hanya dibungkus dengan plastik biasa dan diikat pakai karet. Ini akan mempengaruhi daya jual,” jelasnya seraya menunjukkan produk Opak yang dimaksud.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendorong agar pelaku usaha rumahan, lebih kreatif dalam membuat kemasan produknya. Salah satu yang dilakukan DP3AKKB Banten, yakni dengan menggelar pelatihan dan pembinaan khusus. Dirinya pun tak akan ragu merangkul berbagai pihak seperti Pemkab hingga lembaga daerah yang berkaitan dengan bantuan permodalan, agar bersama-sama merangsang para IRT supaya menghasilkan produk yang kompetitif.
“Jika semua sudah termotifasi dan bergerak untuk melakukan usaha rumahan, maka pemerintah tidak usah keras-keras lagi menopang kehidupan masyarakat. Karena mereka semua sudah bisa mandiri dalam mencari nafkah,” beber Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Banten itu.
Kasi Peningkatan Kwalitas Perempuan DP3AKKB, Almahdi menambahkan, banyak IRT di Pandeglang dan Lebak yang telah memiliki jenis usaha. Hanya saja, mereka masih membutuhkan pembinaan terkait bagaimana menghasilkan kemasan produk yang diminati pasar.
“Seharusnya Pemkab Pandeglang membentuk forum agar bisa memfasilitasi para pelaku usaha. Nah, jika itu semua sudah dibentuk maka kebutuhan untuk mereka akan terpenuhi,” usulnya. (Red-02).