KOTA SERANG, BantenHeadline.com – Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang melalui akun twitter pribadinya telah mengaitkan Islam dengan tindakan teroris.
Pernyataan Macron dipicu peristiwa penusukan yang menewaskan tiga orang warga di sebuah gereja di kota Nice, Prancis selatan pada Kamis (29/10/2020), disusul penembakan pendeta ortodoks di kota Lyon, Prancis pada Sabtu (31/10/2020). Macron kemudian menyebut bahwa Islam adalah teroris. Di sisi lain, ia kemudian juga menyebut bahwa peredaran kartun Nabi Muhammad di negaranya sebagai hak kebebasan berekspresi.
“Secara pribadi, sebagai Muslim saya sangat mengecam pernyataan presiden Perancis. Tapi jika pemerintah Kota Serang harus mengambil sikap, kita masih mempunyai pemerintah pusat dan provinsi,” ujar Subadri saat ditemui wartawan di Kantor Pusat Pemerintahan Kota Serang, Senin (2/11/2020).
Terkait desakan masyarakat untuk melalukan boikot untuk produk asal Perancis, Subadri menegaskan bahwa hal tersebut harus dilakukan melalui mekanisme dan prosedur. “Kalaupun kita memboikot tentunya ada musyawarah dan mekanismenya ditataran kita dan pemerintah provinsi,” tambahnya.
Subadri juga menghimbau masyarakat Kota Serang untuk tidak terpancing emosi termasuk melakukan aksi demo, terlebih hingga berujung anarkis. “Berjuang itu ‘kan bisa melalui doa, bisa juga melalui hal hal lain. Sekalipun memang demo itu tidak dilarang dan diperbolehkan undang-undang tetapi kalau untuk anarkis sebaiknya jangan dilakukan,” pintanya. (Red-03).