PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku kecewa dengan rencana pengurangan jumlah exit tol atau pintu keluar tol Serang-Panimbang yang melintasi Kabupaten Pandeglang.
Irna menjelaskan, wacana mengurangi jumlah pintu keluar tol dan area istirahat, tentu akan merugikan masyarakat Kabupaten Pandeglang.
“Kalau kami merasa rugi, karena ada beberapa masyarakat kami di lima kecamatan itu pasti akan sejahtera kalau ada tol, khususnya Bojong, Pagelaran, dan Panimbang. Sehingga ekspektasinya sudah besar,” ungkapnya, Senin (7/10).
Baca juga: Waduh, Jumlah Exit Tol Serang-Panimbang di Pandeglang Dikurangi
Meski begitu, Irna masih berharap supaya wacana itu batal dilakukan. Karena sampai saat ini pembahasannya belum final. Irna pun menekankan pemerintah dan pihak terkait segera melakukan pembahasan persoalan itu agar tidak menghambat proses pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
“Itu kan mudah-mudahan belum final. Kami berharap tiga pintu tol itu bisa mensejahterakan masyarakat kami di sana. Ternyata memang harus dibahas lagi, tidak cuma ditingkat provinsi saja, tapi juga dengan pusat dan kami,” tutup bupati.
Sebelumnya diberitakan, jumlah pintu keluar Tol Serang-Panimbang di Kabupaten Pandeglang diperkirakan akan berkurang. Hal itu terjadi karena ada wilayah yang menjadi pembangunan pintu keluar tol, masuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Akibatnya, kemungkinan pintu keluar tol di Pandeglang hanya untuk di kawasan Kecamatan Bojong dan Panimbang. Sementara di Kecamatan Pagelaran, rencananya akan dihilangkan.
Selain exit tol, larangan mengalihkan area LP2B juga berdampak pada rest area atau area istirahat. Semula pemerintah akan membangun dua area istirahat di sekitar Kecamatan Patia di sebelah kanan kiri jalan tol. Akan tetapi dengan adanya aturan itu, kemungkinan pemerintah hanya menyediakan satu area istirahat yang menuju Serang. (Red-02).