KABUPATEN PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Penderitaan Khoirotun Najwa (1.9 tahun) bayi penderita gizi buruk pasca diimunisasi, yang tengah terbaring lemah di RSUD Berkah pandeglang, akhirnya sampai ke telinga Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Raut wajah sedih tidak bisa ditutupi oleh Ibunda Najwa, Enong, warga Kampung Pasir Pendeuy RT. 3/7, Desa Cililitan, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, begitu Bupati Pandeglang menjenguk anaknya. Kepada Irna, Enong kembali menceritakan awal mula musibah itu menimpa anaknya, hingga akhirnya Najwa justru bisa kembali mendapat perhatian medis berkat respon dari pihak kepolisian.
Menanggapi hal itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Picung. Terlebih begitu Irna mengetahui bahwa pihak yang merespon serius kasus tersebut justru instansi Polri, bukan pihak Dinas Kesehatan.
“Ibu (Irna menyebut dirinya) sangat prihatin atas kejadian tersebut, dan ibu ucapan terima kasih kepada pihak Polres Pandeglang yang sudah membawa anak itu ke RSUD,” kata Irna usai menjenguk Najwa, Kamis (19/7/2018).
Menurutnya, meski penyakit Najwa akhirnya didiagnosa telah menyerang saraf otak dan bukan sekedar gizi buruk, namun Irna meminta pihak RSUD Berkah berupaya keras menyembuhkan anak tersebut.
“Katanya memang penyakitnya sudah parah, akan tetapi hal itu jangan dijadikan alasan melemahkan kita untuk membantu anak itu sembuh,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Najwa sebenarnya terlahir dalam kondisi sehat dengan berat tubuh 3,1 kg. Ibunda Najwa menceritakan, penderitaan justru berawal setelah bayi cantiknya itu mendapat suntikan imunisasi saat usia lima bulan. Seketika tubuhnya panas, hingga membengkak dan mengeluarkan nanah pada bekas suntikan. Berat tubuhnya semakin menyusut, hingga akhirnya divonis mengidap gizi buruk.
Namun kemudian Direktur RSUD Berkah Pandeglang, Firmansyah menklaim, bahwa penyakit yang diderita Najwa adalah akibatkan serangan virus Torch (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes sejak dalam kandungan. (Red-02).