PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pandeglang tahun 2018, akan diikutioleh 88 sekolah, yang terdiri atas 58 SMP Negeri dan 30 sekolah swasta. Sedangkan sisanya yang terdiri 94 sekolah negeri dan 153 sekolah swasta akan melakukannya secara bertahap.
“Tahun ini ada 88 SMP yang siap menerapkan ujian menggunakan komputer karena telah didukung oleh perangkat yang memadai. Sekolah lain belum ada perangkatnya. Lagi pula masih diperbolehkan secara manual,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang, Olis Solihin, Jumat (26/1).
Adapun jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK sebanyak 10.990 siswa. Puluhan ribu siswa itu terdiri atas 7.450 siswa dari 58 SMP Negeri dan 3.540 dari 30 sekolah swasta.
“Sekolah yang masih menerapkan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) ada 247 sekolah dengan jumlah 12.489 siswa,” bebernya.
Kendati demikian, dikatakan Olis nantinya pelaksanaan UNBK akan dilakukan dalam 2 shift layaknya UNBK beberapa tahun belakangan. Karena jumlah perangkat di lembaga pendidikan yang melaksanakan UNBK belum memadai untuk semua peserta.
“Kesiapan mereka menerapkan UNBK tergantung dari sekolah. Namun yang jelas pelaksanaannya akan dibagi dalam 2 sesi. Kami sudah melakukan sosialisasi. Kemarin kami sudah melaksanakan workshop dan pembinaan,” ucapnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi persoalan yang akan muncul khususnya menyangkut ketersediaan aliran listrik, Dindikbud juga akan berkoordinasi dengan PLN supaya memastikan pasokan listrik tidak mengalami gangguan saat ujian berlangsung.
“Kendala yang muncul paling persoalan listrik. Untuk antisipasi jika ada pemadaman dari PLN, maka kami akan berkoordinasi. Akan tetapi selama ini tidak ada kendala berarti,” klaim mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pandeglang itu. (Red-02).