PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dua pekan memasuki bulan puasa, sejumlah komoditi bahan pangan di Pandeglang mulai mengalami kenaikan. Tercatat ada 8 komoditi yang harganya mulai merangkak naik. Bahkan diantaranya, ada komoditi yang mengalami pelonjakan harga cukup drastis.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM (Disperindag ESDM) Kabupaten Pandeglang, Tatang Efendi menjabarkan, bahan pangan yang tercatat mengalami kenaikan yakni daging kerbau, daging ayam, telur ayam, cabai merah besar keriting, cabai rawit hijau, bawang merah, bawang putih, dan kentang. Rata-rata kenaikan harga komoditi itu berkisar Rp 2.000-Rp 5.000.
“Daging kerbau minggu kemarin harganya Rp 110.000 per kg, sekarang Rp 120.000. Daging ayam broiler minggu kemarin Rp 30.000, sekarang Rp 32.000. Lalu telur ayam pada minggu kemarin Rp 21.000 sekarang Rp 23.000 per kg. Cabai merah besar keriting sekarang menjadi Rp 40.000 dari sebelumnya Rp. 36.000. Ini pemantauan harga di Pasar Pandeglang” bebernya, Senin (15/5).
Namun khusus cabai rawit hijau, terjadi kenaikan yang cukup drastis, yakni dari Rp 24.000 per kg pada pekan lalu, kini harganya menjulang keangka Rp 60.000 per kg. Adapun harga sembako lain seperti beras dan minyak goreng, masih dalam kondisi stabil.
“Beras kw 1 masih diangka Rp 10.000 sedangkan kw 2 Rp 9.500 per kg. Kalau minyak goreng, diharga Rp 14.000 per liter,” imbuhnya.
Menurut Tatang, kenaikan ini merupakan siklus tahunan. Padahal pasokan dari berbagai kebutuhan pangan tersebut tidak ada yang mengalami kelangkaan. Dan diprediksi, harga-harga tersebut akan semakin merangkak naik mendekati bulan puasa.
“Diprediksi semakin mendekati puasa akan semakin naik. Terutama jenis komoditi yang sering dikonsumsi, seperti bawang merah, cabai, telur ayam, dan minyak goreng,” katanya.
Untuk menekan harga komoditi pangan, Disperindag ESDM akan berkoordinasi dengan Pemprov Banten. Karena Pemkab tidak memiliki kewenangan untuk menurunkan harga pangan. Hanya saja pada pertengahan bulan puasa, Disperindag ESDM akan menggelar pasar murah sebagai upaya menekan harga pokok.
“Kita akan terus pantau, lalu akan koordinasi dengan provinsi. Nanti kami akan memonitoring harga bahan pangan di pasar menjelang puasa. Dan di pertengahan bulan puasa kami akan mengadakan bazar pasar murah,” ungkap mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) itu. (Red-02).