SERANG, BantenHeadline.com – Selasa (01/11) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten sedianya memanggil Bupati Lebak Iti Octavia, untuk diperiksa sebagai terlapor, atas tudingan dugaan Kampanye Terselubung. Sayangnya Iti Octavia tidak memenuhi pemanggilan Bawaslu.
Sebelumnya, pada Sabtu (29/10) Direktur Lembaga Kebijakan Publik (LKP) Ibnu Jandi melaporkan Bupati Lebak Iti Octavia dan Menteri BUMN Rini Soemarno ke Bawaslu Provinsi Banten. Keduanya dituding telah memanfaatkan acara resmi pemerintahan sekaligus melibatkan diri sebagai Abdi Negara dalam kampanye terselubung, dengan mengacungkan dua jari atau dengan sebutan Salam Dua Jari, dalam sebuah acara kunjungan kerja Kementerian BUMN di peternakan sapi milik mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, di Kabupaten Lebak pada Rabu, 26 Oktober 2016.
Pelapor menuding, salam dua jari tersebut telah menguntungkan pihak pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Banten Nomor urut 2 untuk Pilkada Gubernur (Pilgub) Banten 2017, yaitu Rano Karno-Embay Mulya Syarif.
Menyikapi pemanggilan Bawaslu, Iti octavia yang tak hadir malah mengutus beberapa bawahannya, salah satunya Asisten Daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Lebak, Budi Santoso yang merupakan penanggung jawab acara kunjungan Kementerian BUMN tersebut.
“Ibu Bupati hari ini tidak bisa datang ke sini, karena acara Pemkab cukup padat. Sementara ini saya yang diutus oleh Beliau untuk memberikan penjelasan kepada Bawaslu,” ujar Budi kepada BantenHeadline.com yang ditemui di kantor Bawaslu, di Jl. Kelapa Dua, Kecamatan Serang Kota Serang, Selasa (01/11).
Terkait Salam Dua Jari, Budi membantah hal tersebut dituding sebagai kampanye terselubung atau bentuk dukungan bagi pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2, Rano Karno-Embay Mulya Syarief.
“Salam dua jari yang diacungkan Ibu Menteri dan Ibu Bupati itu hanyalah simbol kesepakatan damai yang dilakukan masyarakat Lebak, Kementerian BUMN dan Pemkab Lebak untuk membangun Kabupaten Lebak,” dalihnya. (Red – 03).