PANDEGLANG, BantenHeadline.com Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Pandeglang tahun 2018 terlihat sepi. Ratusan kursi yang disediakan panitia banyak yang tidak terisi.
Padahal sebelum acara dimulai, peserta nampak memadati Aula Hotel Rizky Kaduhejo, untuk mengikuti pawai defile. Sayangnya, setelah 35 khafilah kecamatan tampil melintasi tamu kehormatan, mereka memilih langsung meninggalkan acara.
Akibatnya, saat agenda sambutan, hanya diikuti oleh sebagian peserta dan tamu undangan saja. Bahkan sejumlah petugas Satpol PP harus menggiring beberapa peserta defile yang berada di luar gedung, untuk memasuki area menjelang sambutan bupati.
Usut punya usut, keputusan para defile untuk meninggalkan lokasi sebelum acara inti, lantaran menyiasati waktu. Karena pembukaan MTQ yang kali ini menunjuk Kecamatan Kaduhejo sebagai tuan rumah, molor dari jadwal.
Sedianya acara pembukaan dilangsungkan pada pukul 19.00 WIB. Namun nyatanya, peserta harus menunggu lebih lama sekitar 1.5 jam, untuk menunggu kehadiran bupati. Sementara, sebagian besar diantara mereka harus segera pulang, mengingat jarak tempuh yang cukup jauh, terutama defila dari kawasan Selatan Pandeglang.
“Kita sudah datang dari sore mas karena dijadwal mulai pukul 19.00 WIB. Tetapi nyatanya baru mulai hampir pukul 21.00 WIB. Mana kita berdiri pula nunggu bupati datang,” keluh seorang peserta defile yang enggan menyebutkan identitasnya, Senin (26/11/2018) malam.
Selain soal waktu, dirinya pun menyayangkan soal ketiadaan pawai ta’aruf dalam perhelatan MTQ tahun ini. Dia menilai, tiadanya pawai ta’aruf kali ini sedikit mengurangi animo. Terlihat dari banyaknya peserta khafilah yang memilih keluar gedung dan pulang lebih awal.
“Kurang seru, yah karena engga ada pawai. Jadi kurang meriah gitu. Tapi memang cuaca juga habis hujan, sih,” ucapnya.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku keterlambatan dirinya ke lokasi acara lantaran informasi dari panitia bila kesiapan peserta defile belum 100 persen. Ternyata ada kekeliruan informasi.
“Ibu (Irna menyebut dirinya, red) mau jalan 19.30 WIB. Tetapi katanya kesiapan peserta baru 30 persen. Pukul 20.00 WIB dikabari juga masih 30 persen. Ternyata mereka (peserta defile) di luar untuk kegiatan defile tadi,” kilahnya.
Sedangkan Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Pandeglang, Abdul Gaffar menuturkan, tidak adanya pawai ta’aruf kali ini karena minimnya anggaran. MTQ tahun 2018 hanya dibekali biaya sekira Rp500 juta.
“Anggaran MTQ hanya Rp500 juta itu, akibat adanya rasionalisasi anggaran disemua OPD. Makanya tidak ada Pawai Ta’aruf, hanya ada penampilan defile dari masing-masing kafilah atau kecamatan,” jelasnya.
Adapun perhelatan MTQ 2018, digelar selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 26-28 November 2018.
Ada lima cabang yang dilombakan, meliputi cabang Tilawatil Quran, Fahmil Quran, Syahril Quran, Qiroatul Qutub, dan HifdzulĀ Hadits. Sedangkan jumlah peserta mencapai 481 orang. (Red-02).