PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2016 di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Potensi penyebaran penyakit pun meningkat seiring perubahan cuaca yang tidak menentu. Karenanya masyarakat diminta mewaspadai penyebaran penyakit mematikan tersebut. Mengingat sejak Januari, 10 warga Pandeglang dinyatakan meninggal dunia akibat sengatan nyamuk Aedes Aegypti itu.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Pandeglang, Firmansyah mengakui, penyakit DBD pada tahun 2016 mengalami peningkatan, tercatat Januari sampai 14 Desember ada 850 kasus DBD.
“Setiap tahun banyak orang yang terserang DBD pada triwulan pertama. Makanya bulan yang patut diwaspadai itu bulan Januari sampai dengan April. Karena tercatat yang terjangkit DBD pada bulan itu mencapai 617 orang,” ujarnya, Rabu, (14/12).
Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2015 lalu, yang hanya berjumlah 369 orang dengan korban meninggal dunia 7 orang.
Adapun daerah yang paling banyak terserang DPD berada di sepuluh kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Panimbang, Sumur, Labuan, Carita, Cikeusik, Majasari, Sobang, Angsana, Picung, dan Kecamatan Pagelaran.
Sementara, kepala Dinkes Pandglang, Indah Dinarsiani, mengaku terus berupaya menekan angka penyebaran DBD. Bahkan, pihaknya telah menyiapkan seluruh personel kesehatan di fasilitas medis disetiap puskesmas untuk siap siaga dalam melakukan penanggulangan terhadap DBD. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus (Menguras, Menutup dan Menimbun) tempat penampungan air, ditambah pola hidup sehat.
“Dengan 3M plus, itu cara yang paling ampuh untuk memberantas nyamuk penyebab DBD,” katanya. (Red – 02).