PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Ratusan masyarakat Pandeglang mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (23/2) pagi. Kedatangan mereka sebagai bentuk pernyataan sikap dukungan terhadap pendirian PT Tirta Freshindo Jaya (PT. TFJ), yang merupakan perusahaan air minum kemasan milik PT. Mayora Grup.
Massa memberi dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk melanjutkan pembangunan pabrik air mineral yang sempat ditentang warga, khususnya warga Kecamatan Baros, Kabupaten Serang itu.
Koordinator Lapangan, Mustaghfirin dalam orasinya menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi Kabupaten Pandeglang yang kerap dijauhi para investor lantaran seringkali mendapat penolakan dari warga. Padahal, Kabupaten Pandeglang sangat membutuhkan sarana dan pra sarana penunjang untuk menampung ribuan tenaga kerja.
“Kita prihatin, bagaimana masyarakat bisa bekerja jika sarana dan pra sarana selalu dihambat dan ditolak? Akibatnya, saat ini Pandeglang masih sulit terlepas dari predikat tertinggal. Pemkab harus punya ketegasan untuk menyambut baik terhadap investor. Karena dari usaha lah, segala bentuk kesejahteraan bisa terwujud,” tegasnya dihadapan ratusan massa.
Massa pun menyayangkan aksi kerusuhan yang terjadi di PT. TFJ pada beberapa waktu lalu. Selain dinilai melanggar hukum, kerusuhan yang turut menghancurkan sebuah alat berat dan mesin penyaring air itu juga sebagai bentuk intervensi terhadap kebijakan Pemkab Pandeglang yang mendukung berdirinya pabrik dengan luas 5 hektar itu.
“Aksi ini menunjukkan bahwa masih banyak pengangguran di Pandeglang. Jika mayoritas masyarakat Pandeglang menganggur, maka angka kriminalitas dikhawatirkan juga akan meningkat,” sambung pria yang akrab disapa Mus ini.
Tidak hanya itu, massa pun menuntut agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kerusuhan yang terjadi dan diminta untuk tidak terpengaruh oleh desakan sebagian masyarakat yang menuntut pembebasan 3 tersangka kerusuhan yang sudah ditetapkan.
“Saya berharap, dari pernyataan sikap ini kita diberi kesabaran, jangan ada tindakan anarkis. Kita juga meminta aparat kepolisian menindak hingga tuntas terhadap aktor intelektual kerusuhan di Mayora,” ujarnya.
Aksi massa ini sempat tidak tanggapi oleh anggota dewan, lantaran para wakil rakyat sedang melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Namun akhirnya, aspirasi mereka diterima oleh Pelaksana Jabatan Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pandeglang, Ferry Hasanudin. (Red-02).