SERANG, BantenHeadline.com – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mulai geram mengetahui sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Banten ternyata masih bermalas-malasan dalam bekerja. Kemarahan ini bukan tanpa alasan, pasalnya Wagub mengetahui banyak pejabat mulai dari esselon II III dan IV belum melakukan pekerjaan di masing-masing OPD karena menunggu proses rotasi dan mutasi.
“Saya mendengar ada pegawai-pegawai di OPD-OPD, bahwa baru akan bekerja apabila setelah mutasi dilakukan. Salah kalau caranya seperti itu, salah. Tidak ada pola bekerja setelah mutasi baru bekerja. Tahun anggaran sudah mulai programnya sudah jelas, jadi saya berharap pola itu dirubah,” kata Wagub Andika saat memberikan arahan pada apel awal bulan di pelataran Masjid Al-Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (05/03/2018).
Menurut Wagub, semangat Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan tahun 2017-2022 hasilnya masih jauh dari harapan, pasalnya banyak program-program terutama program pelayanan terhadap masyarakat masih belum maksimal.
“Hasilnya selama 9 bulan ini tidak memuaskan. Banyak pelayanan terhadap masyarakat belum maksimal, banyak pekerjaan teknis pembangunan belum terealisasi. Ini menunjukan bahwa indikator dari kinerja ASN Provinsi Banten bisa dikategorikan kurang baik,” tegas Andika diharapan ratusan ASN yang apel.
Wagub mengatakan, proses rotasi dan mutasi akan dilakukan jika kualitas kinerja ASN Pemprov Banten sudah baik. Karenanya ia berharap para ASN tetap bekerja tanpa menunggu proses rotasi dan mutasi jabatan.
“Ibu dan bapak gelisah terkait rotasi dan mutasi, saya dengan pak gubernur lebih gelisah karena program tidak ada yang jalan di 2018. Tolong program priotoras dijalankan, aplikasikan, jangan sampai ini menjdi hambatan bagi kita semua,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim dalam waktu dekat berencana melakukan assesment bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Banten, hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kualitas dan kuantitas kinerja para pejabat dan staf ASN Pemprov Banten.
“Kepada bapak ibu semua, rotasi dan mutasi akan dilakukan, tetapi sebelum melakukan rotasi dan mutasi dalam kaitan peningkatan kualitas kinerja masing-masing, semua pegawai ASN banten ditugaskan untuk melakukan assesment, seluruhnya, jangan sampai ada yg ditinggal. Bahkan Pak Gubernur menginginkan assesment sampai tingkat staf,” ungkap Wagub yang didampingi Sekda Banten Ranta Soeharta.
Wagub Andika juga meminta kepada seluruh OPD untuk melakukan terobosan dan inovasi dalam membantu menjalankanm program-program Gubernur dan Wakil Gubernur Banten lima tahun mendatang.
“Coba dinas-dinas buat inovasi, saya ingin dinas kesehatan buat inovasi bagaimana keinginan dari visi-misi gubernur dan wakil gubernur ini bisa teraplikasikan, bisa dilaksanakan, tidak menabrak aturan tidak melabrak kebijakan pusat. Saya mohon mari kerjasamanya, semangatnya untuk bisa mewujudkan dan mengaplikasikan dari RPJMD yang telah ditetapkan,” katanya.
Dalam pidato tersebut Wagub Andika juga sempat menunjukkan nada tinggi, sebagai tanda bahwa apa yang dikatakan saat itu adalah hal serius.
“Saya tanya bapak ibu setuju tidak, Banten ingin maju tdak, bapak ibu semangat semua tidak, jadi kalau bulan depan evaluasinya masih jelek saya harus apakan saya mau tanya? saya melakukan apa?,”tanya Wagub dengan nada tinggi kepada para ASN.
Wakil Gubernur juga mengajak kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Provinsi Banten untuk mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
“Pada Tahun Anggaran 2016 kita mendapatkan opini dari BPK yaitu WTP, ini tentu tidak mudah karena membutuhkan proses yang luar biasa, untuk itu kita harus mempertahankan opini dari BPK ini,” ucapnya.
Menurutnya, Pemprov Banten sudah mempunyai aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran, dan Pelaporan (Simral). Aplikasi ini bisa membantu ASN untuk bekerja dengan baik dan sesuai rencana program.
“Di Simral ini kita bisa melihat data yang ada, mulai dari proses perencanaan, proses program sampai dengan proses kualitas pembangunan dari proses pembangunan yang ada termasuk yang mempunyai kendala atau belum berjalan,” tegasnya. (Rls-05).