PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Pandeglang merilis data jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2015. Dari 7 kategori PMKS dengan 26 jenis masalah sosial, Kategori Lanjut Usia Terlantar mendominasi PMKS di Pandeglang dengan jumlah 9.856 jiwa. Disusul masalah Penyandang Disabilitas sebanyak 6.299 orang.
“Diantara kecamatan dengan jumlah Lansia Terlantar tertinggi terletak di Kecamatan Cibaliung sebanyak 1.216 orang, yang terdiri atas 504 laki-laki dan 712 perempuan,” sebut Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsosnaker Pandeglang, Tubagus Mista Mahfudzi kepada BantenHeadline.com.
Mista mengatakan, banyaknya Lansia Terlantar di Pandeglang, diperkirakan akibat degradasi nilai atau perubahan pola pikir masyarakat dalam pengasuhan orang tua lanjut usia. Selain itu, masalah ekonomi tentunya menjadi faktor utama, yang berhubungan dengan kemampuan sebuah rumah tangga dalam mengasuh orang tua lanjut usia.
“Ini memang menjadi masalah yang perlu segera dituntaskan. Saya kira, Panti Jompo Nini Aki yng kita punya harus dimaksimalkan,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, hasil lain yang mencengangkan yakni masalah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE). Dimana hasil pendataan Dinsosnaker, jumlahnya mencapai 4.812 orang. Bahkan kasusnya, hampir menyebar diseluruh kecamatan di Pandeglang.
Menurut Mista, dari hasil PMKS tersebut, nantinya akan menjadi acuan ketika terdapat pelaksanaan program penanganan PMKS. Namun sayangnya, tidak semua PMKS akan mendapat bantuan sekaligus, yang disebabkan ketersediaan anggaran.
“Melihat data yang ada, PRSE akan menjadi salah satu fokus penanganan oleh Dinsosnaker. Bahkan untuk menangani hal tersebut, Dinsosnaker akan menggulirkan program berupa pelatihan dan juga bantuan peralatan untuk keahlian tata boga,” terang Mista. (Red/02)