PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kenaikkan pangkat bagi guru saat ini dirasakan sulit. Setiap tahunnya, hanya puluhan guru yang mengajukan kenaikkan pangkat. Padahal beberapa tahun sebelumnya, angka guru yang mengusulkan kenaikkan pangkat bisa mencapai ratusan.
“Kenaikkan pangkat guru itu tersendat. Kalau tahun-tahun sebelumnya ada ratusan guru yang mengikuti seleksi kenaikkan pangkat dan diseleksi menjadi puluhan, kini hanya puluhan dan paling belasan yang diterima. Jadi kelihatan betul sekarang kenaikkan pangkat buat guru itu semakin berat,” ujar Koordinator USAID Prioritas Provinsi Banten, Rifki Rosyad dalam Konsultasi Publik Perencanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Kabupaten Pandeglang, Senin (02/05).
Rifki mengungkapkan, keterbatasan waktu dalam menyusun penelitian sebagai syarat kenaikkan pangkat dinilai menjadi salah satu penyebabnya. Kesibukan guru dalam mengajar, membuatnya sulit menyusun penelitian.
“Untuk itu, perlu dukungan dan pelatihan, bimbingan dari perguruan tinggi agar mereka bisa melakukan penulisan penelitian maupun karya ilmiah inovatif sebagai syarat kenaikkan pangkat,” sambungnya.
Sementara untuk kenaikkan pangkat, guru memerlukan jurnal guna mempublikasikan hasil penelitian mereka. Maka dari itu, USAID Prioritas menggandeng perguruan tinggi untuk memfasilitasi jurnal guru. Selain sebagai membantu syarat kenaikkan pangkat, penulisan karya ilmiah bagi guru juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru.
“Untuk kenaikkan pangkat, guru memerlukan jurnal untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka. Maka USAID menggandeng perguruan tinggi untuk memfasilitasi jurnal guru. Kita bekerja sama dengan Untirta, di sana ada 16 jurusan pendidikan. Itu bisa kita manfaatkan bagi guru mempelajari jurnal,” jelas Rifki. (Red-02)