PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Parlemen Kota (APK) Pandeglang, Senin (29/08) berunjuk rasa di depan Gedung Setda Pandeglang, mendesak agar Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pandeglang segera dibubarkan.
Dengan berbekal spanduk, kertas pernyataan, dan mulut yang ditutupi lakban hitam, mereka menyampaikan kekecewaan atas beberapa proyek atau paket pengerjaan yang dianggap bodong, pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi dan permainan dengan pengusaha.
“Semua proyek yang ada di ULP itu bodong dan sudah tidak jelas, karena hasil lelang yang dilakukan panitia ULP hasil dari kongkalingkong,” kata Husen, koordinator aksi melalui pengeras suara.
Mahasiswa juga mendesak agar dilakukan lelang ulang, untuk sejumlah proyek, seperti pembangunan opret jembatan Kadu Gerot di Kecamatan Jiput, Jembatan Ciranca Gede di Desa Keramatjaya, Jembatan Kampung Gadog Citapis di Desa Mekarsari dan Jembatan Peundeuy di Kampung Cikujang, Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik.
Namun saat dikonfirmasi oleh BantenHeadline.com usai aksi. Kepala ULP Pandeglang, Dadi Supriadi membantah semua tudingan mahasiswa. Ia menyayangkan sikap mahasiswa yang dianggapnya tidak dapat memperlihatkan bukti dan data sesuai tudingan.
“Mana buktinya..? Sampaikan kepada kami.. Kami hanya menjalankan tugas sesuai dengan Kepres dan lelang pekerjaan itu berdasarkan permohonan dari SKPD,” ujar Dadi. (Red – 02).