SERANG, BantenHeadline.com – Secara umum, tingkat harga di Provinsi Banten pada triwulan I-2016 mengalami inflasi 5,70% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2015 sebesar 4,29%(yoy). Kota Serang masih mengalami inflasi yang lebih tinggi dari kota sampel inflasi lainnya yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon.
Inflasi Kota Serang pada triwulan I-2016 sebesar 6,52% (yoy), sementara Kota Tangerang dan Kota Cilegon mengalami inflasi masing-masing sebesar 5,62% (yoy) dan 5,23% (yoy).
“Peningkatan harga tersebut disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan yang dikategorikan dalam kelompok volatile food seperti cabai merah, bawang putih, bawang merah dan daging ayam ras,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten, Budiharto Setiyawan, Jum’at (27/5).
Selain itu, jelas Budiharto, pengaruh El Nino (kekeringan) memberikan efek terhadap pergeseran musim panen sehingga diperkirakan panen cabai merah dan bawang merah baru terjadi di bulan Mei 2016.
Sedangkan harga daging ayam ras meningkat karena kendala pakan akibat pembatasan jumlah impor jagung serta kendala penyalurannya yang sempat tertahan di awal tahun.
“Pengeluaran masyarakat untuk barang yang harganya diatur pemerintah atau administered prices seperti rokok, tarif listrik dan bahan bakar gas meningkat dibandingkan triwulan lalu,” paparnya.
Meskipun demikian, tekanan inflasi administered prices masih lebih rendah dibandingkan triwulan I-2015 karena adanya penyesuaian harga untuk harga BBM (premium dan pertamax) dan tarif listrik mengikuti harga keekonomiannya. (Red/rls)