• Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion
Senin, Juni 16, 2025
Banten Headline
  • Login
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
Banten Headline
No Result
View All Result

Tommy Soeharto: Kita Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Tommy Soeharto: Kita Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Ketua Umum Partai Berkarya, Hoetomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).

JAKARTA, BantenHeadline.com — Sebuah bangsa hanya mungkin menjadi bangsa besar manakala masyarakatnya menghargai jerih payah dirinya lebih dari penghargaan mereka atas karya bangsa lain.
Pernyataan tersebut dilontarkan Ketua Umum Partai Berkarya Hoetomo Mandala Putra, yang lebih akrab dipanggil Tommy Soeharto.

Menurut Tommy, kita harus menjadi tuan di negeri sendiri. Jangan tergantung kepada produk dan hasil jerih payah bangsa lain. “Bangsa kita pernah membuktikan kepada dunia bahwa kita bisa hidup dari jerih payah dan keringat sendiri,” kata Tommy, merujuk prestasi Indonesia mencapai swasembada beras yang diakui Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) pada era pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1984.

Untuk itu, kata Tommy, masyarakat perlu diyakinkan untuk membeli dan mengonsumsi produk-produk bangsa sendiri, terutama mengonsumsi segala yang ditanam di bumi Indonesia oleh para petani Indonesia. Tommy meyakini, seyogyanya masyarakat merasa memiliki akan produk-produk yang dibuat sesama anak bangsa. “Harus ada rasa rumangsa melu handarbeni atau merasa memiliki apa-apa yang tumbuh atau dibuat oleh sesama anak bangsa,” kata dia.

Sehari sebelumnya, Tommy mengatakan hal yang sama saat menghadiri acara yang digelar kelompok tani binaan Partai Berkarya di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Senin 18 Maret 2019. Kehadiran Tommy  yang mengenakan baju kuning dengan kain adat Timor itu disambut warga dengan Tarian Likurai.

Di hadapan kader Partai Berkarya dan warga Kupang Tengah, Tommy mengaku lebih suka datang melebur ke tengah masyarakat sekaligus melakukan kerja-kerja nyata yang bisa dirasakan secara langsung oleh rakyat.

“Jangan berharap rakyat merasakan manfaat partai politik jika tak ada kerja-kerja nyata yang diperbuat di tengah masyarakat. Seluruh masyarakat Indonesia harus terbiasa berkarya. Itu yang bisa menjamin kebutuhan rakyat bisa terpenuhi,” kata putra bungsu Presiden Soeharto tersebut usai acara.

Menurut dia, ibaratnya Partai Berkarya hanyalah jembatan. “Jembatan itu terbentang bagi semua kader partai dan simpatisan. Saya datang ke NTT bukan menjaring massa partai, tapi mau berbuat nyata untuk rakyat NTT.”
Seorang Caleg Partai Berkarya, Maria Lilyana Meko, mengatakan di NTT Partai Berkarya memiliki banyak kelompok petani binaan. Misalnya, di Kabupaten Belu ada kelompok tani usaha ekonomi produktif jagung. Di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ada pembinaan untuk kelompok peternak sapi, di Kabupaten Kupang ada kelompok tani usaha garam dan rumput laut, usaha pertanian holtikultura lainnya.

Berbagai kelompok petani-peternak binaan lain juga ada di Sumba, Rote, Sabu, Flores, Alor, dan Lembata. “Kami mencoba melihat potensi yang ada, lalu Bersama-sama masyarakat mengembangkannya,” kata Maria. Selain mendampingi, Partai Berkarya juga memberikan bantuan finansial dan mekanisasi, mulai dari proses pengolahan lahan, pengadaan benih, obat pengganggu tanaman, produksi hingga pemasarannya. (Rls/Red-03).

ShareTweet
Previous Post

The Chinese smartphone upstarts taking on Apple and Samsung

Next Post

Titiek Soeharto: Pendidikan, Kunci Menuju Kemandirian Bangsa

Related Posts

Black Campaigend

Tim Airin-Ade: Ada Penyebar Fitnah Politik Uang di Pilkada Banten

November 24, 2024
Pilkada Gubernur Banten 2024

Airin-Ade Gelar Istigasah dan Doa Bersama

November 23, 2024
Airin - Prabowo

Airin Yakini Mampu Sinergikan Program Pusat

November 20, 2024
Next Post
Titiek Soeharto: Pendidikan, Kunci Menuju Kemandirian Bangsa

Titiek Soeharto: Pendidikan, Kunci Menuju Kemandirian Bangsa

Ngurah Rai International Airport To Close For 24 Hours For Nyepi

Indonesia To Offer Infrastructure Projects At IMF-World Bank Meeting

Banten Headline Adalah Sebuah Media Digital Yang Memberitakan Khususnya Seputar Banten

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved