PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pasca penangkapan terduga teroris di Pandeglang beberapa waktu lalu, menuai kritikan dari anggota DPR RI. Ialah Dimyati Natakusumah, anggota Komisi I DPR RI yang menilai jika munculnya kasus penggerebakan 2 terduga teroris di Pandeglang, menunjukkan lemahnya pengawasan Pemerintah.
Dimyati mengatakan, seharusnya Pemerintah bisa mewaspadai bentuk-bentuk tindakan radikalisme sejak dini. Namun dengan mencuatnya kasus penangkapan teroris di Menes dan Pagelaran kemarin, seakan Pemkab lemah dalam mendeteksi keberadaan bibit terorisme, sehingga mereka leluasa menyusup ke Pandeglang.
“Pemerintah Daerah harusnya melakukan pembinaan. Saya lihat ini sangat lemah. Pada saat saya menjabat menjadi bupati dulu, sekecil apapun kita langsung deteksi, semenjak bibit-bibit teroris itu akan muncul. Kalau sekarang ini kok dibiarkan,” kata Dimyati di Pandeglang, Senin (27/3).
Dimyati menyayangkan lemahnya deteksi dini dan pembinaan dari jajaran Pemkab Pandeglang, sehingga kesadaran masyarakat terhadap terorisme pun hampir tidak ada. Untuk itu wajar saja jika saat ini teroris mudah masuk ke kota seribu ulama sejuta santri.
“Saya kira pemerintah itu harusnya sigap saat ada yang ektrim, baik itu tingkat camat maupun desa,” saran mantan Bupati Pandeglang 2 periode itu.
Karena apabila dibiarkan lanjut Dimyati, maka bibit-bibit terorisme di Pandeglang akan terus berkembang. Imbasnya, hal itu sangat mengancam bagi kenyaman investor untuk menanamkan modalnya di Pandeglang. Terlebih, saat ini Pemkab tengah gencar-gencarnya menarik minat investor untuk membuka usahanya di Pandeglang.
“Otomatis ini akan berpengaruh terhadap insvestor yang akan masuk ke Pandeglang. Pemkab harus berikan pemahaman kepada para insvestor,” tuturnya. (Red-02)