PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban akan memproses seorang oknum yang mengaku-ngaku sebagai dirinya. Menurut Tanti, ia merasa mengaku dirugikan atas pencatutan namanya tersebut. Apalagi sang oknum mengaitkan dengan momen Pilkada Pandeglang mendatang.
Tanto menjelaskan, nomor kontak oknum yang mengatasnamakan dirinya sudah dipegang. Dia sudah meminta jajarannya di Bagian Hukum, untuk memproses kasus tersebut.
“Jelas saya dirugikan. Kami akan teruskan ke Polres melalui Bagian Hukum supaya ditindaklanjuti,” tegas Wabup saat dikonfirmasi ke ruang kerjanya, Senin (20/1).
Baca juga: Jelang Pilkada Pandeglang, Muncul Oknum Ngaku Wakil Bupati
Bukan hanya itu, kedepannya Tanto juga akan instruksikan kepada camat agar lebih berhati-hati ketika mendapati seseorang yang mengatasnamakan wakil bupati, termasuk bupati. Mengingat momen Pilkada ini rentan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Saya akan instruksikan langsung melalui Sekda, termasuk bagi bupati karena ini kan momen kritis banyak dimanfaatkan hal-hal yang tidak baik oleh oknum. Untuk mencegah itu, akan kita tindaklanjuti segera supaya tidak ada korban-korban lain,” terang Tanto.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria mencatut nama Wakil Bupati Pandeglang yang diduga untuk melakukan tindak kejahatan.
Oknum tersebut, secara terang-terangan mengaku sebagai orang nomor 2 di Pandeglang, ketika menghubungi seorang pengusaha tambang batu di Kecamatan Munjul, yakni pemilik CV. Menara Biru Resources, Fery Iskandar.
“Sebelumnya saya ditelepon sama pak Haji Ade Satpol PP Kecamatan Munjul, katanya orang pusat, menanyakan banyak hal. Karena pertambangan Fery lengkap, perizinan lengkap, pajak selalu bayar. Sudah kata Fery suruh nelpon saja langsung, nanti apa yang mau ditanyakan,” kata Fery saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.
Namun dirinya mengakui tidak ada permintaan khusus yang disampaikan oknum tersebut. Hanya sang oknum meminta dirinya bertemu dengan Wakil Bupati dan Bupati menjelang Pilkada Pandeglang tahun 2020.
“Kalau permintaan khusus enggak ada, dia cuma minta saya ketemu dengan ibu bupati dan wakil bupati, kalau permintaan finansial enggak sih. Tapi dia vulgar banget ngomongin masalah pencalonan. Itu yang membuat saya berhati-hati di sana,” tandasnya. (Syamsul).