”Bertaqwalah kalian kepada Allah, shalatlah yang lima waktu, puasalah di bulan kalian, tunaikan zakat harta kalian, dan taatilah pemimpin kalian, niscaya kalian akan memasuki surga Tuhan kalian.”( HR. Turmudzi)
Saudaraku Kaum Muslimin Rohimakumullah, ibadah puasa yang dilakukandi bulan Ramadhan ini bertujuan agar kita menjadi manusiabertakwa. Maka, seharusnya lah kita dapat mengamalkan karakter kepribadian orang bertakwa. Di dalam Al-Qur’an terdapat penjelasan yang menjelaskan karakter atau kepribadian yang menunjukan kualitas Takwa.
Pertama, orang yang bertakwa adalah orang yang visioner. Dalam istilah sekarang disebut dengan “Future Oriented” yaitu berorientasi kepada masa depan. Seorang yang visioner, akan selalu berfikir luas dan jauh, tidak hanya berfikir “here and now” berfikir disini dan sekarang. Di dalam Al-Qur’an Allah SWT menjelaskan bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang beorientasi pada masa depan. Sehingga seorang yang bertakwa akan selalu berfikir jauh dan luas, bahwa hidupnya bukan hanya diperuntukan hal-hal yang keseharian saja, tetapi lebih dari itu, hidupnya harus ditujukan untuk menebarkan kebaikan bagi semua orang demi mencapai kemuliaan yang jauh kedepan, yakni di Akhirat.
Inilah makna firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍmenunjukan bahwa orang yang bertakwa akan selalu memikirkan masa depannyakelak setelah kehidupan dan aktivitasnya saat ini. Karena orang yang bertakwa sadar bahwa sedikit apa pun hal yang ia kerjakan, akan mendapat balasan yang sesuai dari Allah SWT.
Kedua, Orang yang bertakwa adalah yang dapat menjaga perkataannya. Terkadang, gampang sekali kita untuk mengucapkan sesuatu, berjanji sesuatu, yang mungkin janji dan ucapan itu sulit kita penuhi dan belum tentu kebenaran-nya. Ini sebenarnya menunjukan kualitas Takwa kita. Bagi manusia takwa, jika pun ia harus berjanji maka ia akan berjanji terhadap apa yang hanya bisa ia peuhi dan menyerahkannya kepada Allah, maka itu kita di anjurkan untuk selalu bekata “Insya Allah”. Manusia takwa adalah mesin pencetak kebenaran, sehingga apa yang keluar dari mulutnya tidak lain adalah benar.
Inilah makna dari firman Allah SWT : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar”(Al-Ahzab : 70).
Ketiga, orang yang bertakwa akan selalu menjaga hubungan baik dengan sesama. Dalam Islam disebut dengan Silaturahmi, sebagaimana firman Allah Swt dalam An-Nisa; 1 :“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi”. Hakikat Silaturahim adalah menyambungkan rasa kasih dan sayang terhadap sesama, bukan ditandai hanya dengan bersalaman. Lebih dari itu, peduli terhadap kehidupan sesama dan melakukan cara-cara yang penuh kasih sayang dalam kegiatan harian merupakan praktik nilai luhur silaturahmi yang menjadi karakter takwa.
Saudaraku yang budiman… Tiga karakter manusia takwa ini harus tercipta dalam diri setiap pribadi orang yang berpuasa. Alhasil, puasa akan mengahasilkan seorang mukmin yang visioner hidupnya, terkontrol perkataannya dan memiliki komitmen menjaga kehidupan manusia disektiar-nya berjalan dengan harmonis dan baik. ***